BERITABUANA.CO, KUPANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT memberikan apresiasi kepada PT. Pelindo Tenau Kupang, karena telah mempersiapkan segala sesuatu secara matang dan baik.
Apresiasi tersebut disampaikan Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto saat melakukan audiens dengan GM PT. Pelindo Tenau Kupang, Agus Nazar, di kantor Pelindo Tenau Kupang, Rabu (16/2/2022).
GM PT. Pelindo Tenau Kupang, Agus Nazar menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, dengan melakukan Back Up, sehingga jikalau terjadi sesuatu pada Container Crane yang sedang dalam masa pemeliharaan, bisa di Back Up secara cepat.
“Kami memiliki 2 Unit Container Crane, yang salah satunya akan dilakukan maintenance, supaya kelanjutan dari pemakaian ini kedepan menjadi lebih baik dan lebih cepat. Tapi Kadin tidak perlu khawatir, karena kami sudah Back Up segala kemungkinan yang terjadi,” tegas Agus Nazar.
Dikatakan Agus Nazar, rencananya awal tahun 2023 akan dilakukan pergantian alat baru, karena dalam pelaksanaan tahun 2022 ini PT. Pelindo Tenau Kupang akan ditingkatkan statusnya
“Saat ini status PT Pelindo Tenau Kupang yang masih Dermaga Multiguna, akan ditingkatkan menjadi Terminal Peti Kemas dan levelnya akan sama dengan terminal Peti Kemas di Makassar, Surabaya, Bitung, Sorong dan daerah lainnya,” kata Agus Nazar.
Diakuinya, ini dilakukan untuk menyetarakan standar pelayanan, yang menjadi tujuan Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN RI.
“Pada 1 Oktober mendatang, Direksi PT Pelindo sepakat untuk standarkan operasional dan biaya, untuk menekan High Cost yang terjadi di seluruh pelabuhan seluruh Indonesia,” jelas Agus Nazar.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto mengungkapkan bahwa beberapa pengusaha dan pelaku usaha menyampaikan kekhawatirannya, tentang dilakukannya maintenance pada salah satu Container Crane.
“Kami sangat apresiasi dengan solusi yang diberikan PT. Pelindo, yang telah mempersiapkan segala sesuatu secara baik dan matang,” kata Bobby Lianto.
Diakui Bobby Lianto, Pelindo Tenau Kupang ini menjadi salah satu barometer pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi NTT.
“Kami menekankan sekali lagi ini alat bukan rusak, melainkan sedang dilakukan pemeliharaan, demi menjaga lifetime dari pada alat tersebut, sehingg dapat terjaga dengan baik,” tambah Bobby Lianto. (iir)
