BI Musnahkan Uang Rupiah Capai 4 Triliun Setiap Tahun

by
Kegiatan Gebyar Rupiah NTT 2021 yang dilaksanakan secara virtual

BERITABUANA.CO, KUPANG – Uang Rupiah yang dimusnahkan Bank Indonesia (BI) setiap tahunnya mencapai Rp 4 Triliun, baik yang sobek, lecek maupun ada tulisan tangan.

Hal ini diakui Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja saat membuka kegiatan Talkshow Rupiah Pemersatu Bangsa secara virtual, Kamis (28/10/2021).

“Perlakukan rupiah dengan layak. Uang harus dijaga, jangan sampai sobek atau lecek, bahkan ada uang yang distempel. Itu akan kita musnahkan,” jelas Ariawan Atmaja.
Untuk itu, jelas Ariawan Atmaja, melalui event Gema Edukasi Beta Sayang (Gebyar) Rupiah NTT 2021, BI ingin memperkuat pemahaman nilai cinta, bangga dan paham Rupiah di masyarakat demi menjaga kedaulatan di wilayah paling Selatan NKRI. Juga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTT dengan mengadakan kegiatan pameran dan workshop.

“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung clean money policy, sehingga benar-benar menghargai Rupiah,” ujar Ariawan Atmaja.

Menurut Ariawan Atmaja, Rupiah sebagai sistem pembayaran mengedepankan efisiensi, dan kepentingan nasional, sehingga rupiah tegak sebagai lambang kedaulatan negara.

“Kalau mungkin ada daerah di Indonesia tidak menggunakan rupiah, nah ini bisa diklaim oleh negara lain atau daerah-daerah tertentu. Sehingga rupiah itu harus hadir di seluruh pelosok negeri sebagai alat pembayaran,” tandasnya.

Diakui Ariawan Atmaja, meskipun pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan Level 2 di beberapa daerah di Provinsi NTT ini, BI terus mendorong sehingga rupiah itu hadir di dalam memulihkan ekonomi.

“Pemulihan yang kami lakukan, harus menjangkau seluruh ekonomi kita, untuk itu duitnya harus ada dan pecahannya juga harus cukup. Jadi kalau belanja ke daerah-daerah atau toko-toko, kembaliannya harus dalam rupiah,” kata Ariawan Atmaja.

Disamping itu, lanjut Ariawan Atmaja, Inflow dan Outflow selalu jaga, sehingga uang yang di masyarakat ini selalu layak edar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT yang menjaga Rupiah melalui kegiatan edukasi Gebyar Rupiah NTT 2021, yang mengusung tema Menjaga Rupiah di Selatan Negeri .

“Dengan Gebyar kali ini, ingin memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sejarah, peran dan perjuangan rupiah dalam menjalankan salah satu fungsinya, sebagai pemersatu bangsa dan mengakselerasi nilai cinta dan bangga terhadap rupiah di masyarakat,” tandas Trisno Nugroho.

Diakui Trisno Nugroho bahwa Rupiah merupakan identitas dan simbol bangsa, yang tidak dapat terpisahkan, namun sayangnya masyarakat lupa bahwa Rupiah merupakan bagian dari perjalanan sejarah bangsa.

“Jauh sebelum negara Indonesia merdeka, telah beragam uang yang digunakan oleh masyarakat, sejak zaman kerajaan sampai masa penjajahan akhirnya kemerdekaan Indonesia,” ujar Trisno Nugroho.

Kegiatan tersebut menghadirkan Nara Sumber Uno selaku Numismatik Penggagas Club Oeang Revolusi, I Ketut Oka Widiasa merupakan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT dan Analis Senior Departemen Pengelolaan Uang BI, Deviana Anthony. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *