Aplikasi ASAP Diluncurkan, Menteri LHK Siti Nurbaya: Bentuk Keseriusan Polri Bantu Cegah Karhutla

by
Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Kapolri Listyo Sigit dan Mendagri Tito saat peluncuran aplikasi ASAP Digital Nasional.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menyampaikan apresiasi serta dukungannya kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang meluncurkan aplikasi ASAP Digital Nasional untuk memperkuat sistem deteksi dini indikasi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara digital untuk cakupan nasional.

Apresiasi ini disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo serta jajarannya dalam peluncuran aplikasi tersebut di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Tampak hadir secara langsung, Panglima TNI Hadi Tjahyanto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Sementara secara virtual memberikan ucapan selamat, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, Kepala BRGM Hartono, Direktur Utama PT. Telkom Ririek Adriansyah.

Melanjutkan pernyataannya, Menteri Siti mengatakan, upaya ini menunjukan keseriusan institusi Polri dalam kerjasama penanggulangan karhutla di Indonesia. Karenanya ia berharap dengan diluncurkanya Aplikasi ASAP Digital Nasional oleh Polri akan memperkuat sistem peringatan dan deteksi dini indikasi karhutla dalam kesatuan sistem yang bekerja di tingkat lapangan sekaligus di tingkat nasional.

Dia juga menjelaskan jika Aplikasi ASAP Digital Nasional sangat penting dalam mempercepat respon penanganan kejadian karhutla, khususnya penegakkan hukum karhutla sesuai dengan mandat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Kita tentu berharap aplikasi ini dapat digunakan bersama-sama, dan dapat diakses oleh semua para pemangku kepentingan dalam pengendalian karhutla secara nasional,” ucap Menteri Siti.

Kesempatan itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menjelaskan jika aplikasi ASAP Digital Nasional merupakan sebuah upaya integrasi seluruh kekuatan pengendalian karhutla di Indonesia untuk menjadi satu kekuatan baru yang lebih baik.

“Kegiatan peluncuran Aplikasi ASAP Digital Nasional hari ini sebetulnya adalah mengintegrasikan seluruh potensi yang ada untuk menjadi satu kekuatan baru dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden untuk melakukan pencegahan secara dini dan penanggulangan karhutla,” ujar Listyo.

Aplikasi ASAP Digital Nasional, menurut Kapolri, merupakan upaya transformasi penanggulangan karhutla oleh Polri bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait dengan cara mengintegrasikan sistem penentuan karhutla dari beberapa aplikasi di Kementerian/Lembaga termasuk Sipongi milik KLHK dan aplikasi-aplikasi pemantauan karhutla yang berada di 13 Polda, serta dilengkapi pemasangan CCTV pemantau karhutla pada tower-tower BTS PT. Telkom.

“Kamera CCTV ini menjadi salah satu keunggulan aplikasi ini karena bisa berotasi 360 derajat, melakukan zoom in mencapai 40x, mendeteksi kecepatan angin, kelembaban udara, dan lain sebagainya yang akan mampu memberikan data-data yang lebih akurat dan aktual untuk membantu deteksi dini karhutla. Kamera CCTV tersebut saat ini sudah terpasang di 10 Polda, dan akan ditambah 3 Polda pada Provinsi rawan Karhutla,” tambah Kapolri lagi.

Progres Pengendalian Karhutla Positif

Diketahui, upaya pengendalian karhutla di Indonesia saat ini telah menunjukan progres yang positif. Bahkan, koordinasi dan kerjasama lintas instansi pusat dan daerah, serta instansi penegak hukum telah menurunkan kejadian karhutla secara drastis.

Data KLHK terbaru mencatat bahwa luas areal terbakar akibat karhutla telah menurun tajam di tahun 2020, yaitu mencapai 82% sejak masa sulit karhutla tahun 2015.

Pengendalian karhutla ini menjadi langkah penting bagi Indonesia di dalam upaya bersama masyarakat dunia mengendalikan perubahan iklim. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari karhutla menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi Indonesia.

Oleh karenanya penurunan karhutla akan sangat signifikan menurunkan tingkat emisi nasional.

Penurunan karhutla tahun 2020 tersebut diperkirakan telah mampu menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia hingga sebesar 93%. Penurunan emisi ini diharapkan dapat terus dijaga agar target FoLU Net Sink 2030 dapat dicapai. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *