Segini Besaran Anggaran Kesehatan Tahun 2022

by
Tarif PPN, Sri Mulyani
Menkeu RI, Sri Mulyani. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dalam RAPBN tahun anggaran 2022, anggaran kesehatan mencapai Rp255,3 Triliun, atau 9,4 persen dari belanja negara, lebih tinggi dari amanat UU kesehatan minimal 5 persen dari APBN. Dari anggaran tersebut, alokasi untuk penanganan pandemi Covid-19 bidang kesehatan diperkirakan mencapai Rp115,9 Triliun melalui strategi yang lebih adaptif dan berkesinambungan guna melindungi keselamatan masyarakat seluas-luasnya.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI tentang jawaban pemerintah atas pemandangan umum fraksi-fraksi DPR terhadap RUU APBN tahun 2022 beserta nota keuangannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

“Pemanfaatan anggaran tersebut akan diarahkan pada penyelesaian program vaksinasi dan antisipasi vaksinasi lanjutan, serta berbagai penanganan kesehatan seperti penguatan 3T (testing, tracing, and treatment), klaim biaya perawatan pasien Covid-19, penyediaan obat, dan insentif tenaga kesehatan,” kata Menkeu dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.

Sri Mulyani mengatakan, program vaksinasi masih menjadi fokus Pemerintah, melalui berbagai upaya akselerasi guna mewujudkan kekebalan komunal atau herd immunity. Sampai dengan bulan Juni 2021, kata dia, target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari telah tercapai, dan diharapkan akan semakin meningkat seiring dengan upaya percepatan vaksinasi, diantaranya melalui pelibatan pemda, personil TNI/Polri, dan bidan yang dikoordinasikan oleh BKKBN.

Sri Mulyani menyebut, pada tahun 2022, upaya menjaga ketersediaan vaksin serta keterjangkauan harga vaksin akan terus diupayakan, antara lain dengan menjalin kerjasama baik secara bilateral maupun multilateral dan mengupayakan produksi vaksin dalam negeri melalui dukungan kerjasama dengan berbagai pihak.

“Upaya percepatan vaksinasi akan dilakukan melalui pelaksanaan program vaksinasi yang dibiayai APBN maupun skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat mampu,” kata Sri Mulyani.

Dalam kaitan ini, sambung Sri Mulyani, pemerintah juga terus mendorong agar kampanye/edukasi dan pengawasan disiplin protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas) tetap berlangsung, sehingga penyebaran kasus Covid-19 dapat dikendalikan.

Tak sampai di situ, lebih jauh Menkeu mengatakan, pemerintah akan melanjutkan upaya peningkatan kualitas anggaran kesehatan sebagaimana. Kebijakan anggaran kesehatan akan diarahkan untuk mendukung reformasi sistem kesehatan, dalam bentuk: Pertama, Transformasi Layanan Primer, antara lain melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotif dan preventif (termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi); Kedua, Transformasi Layanan Rujukan, antara lain melalui peningkatan
ketersediaan tempat tidur dan akreditasi Rumah Sakit, serta peningkatan layanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan; Ketiga, Transformasi Ketahanan Kesehatan, antara lain dalam bentuk peningkatan kemandirian farmasi dan alkes serta penguatan ketahanan tanggap darurat; Keempat, Peningkatan kualitas dan redistribusi tenaga kesehatan; Kelima, Pengembangan Teknologi Informasi dalam layanan kesehatan, seperti telemedicine serta digitalisasi layanan Posyandu, Puskesmas dan RS.

“Dengan langkah reformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan anggaran kesehatan dapat memenuhi aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan mutu,” ungkap Sri Mulyani.

Demikian juga alokasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos), pemerintah kata Sri Mulyani mengalokasikan anggaran sebesar Rp427,5 Triliun pada RAPBN tahun 2022 sebagai upaya meringankan beban pengeluaran keluarga miskin dan rentan, serta mengembalikan tren penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan. Pemerintah sebut Sri Mulyani, optimis dengan upaya penyempurnaan data dan penajaman program maka program perlinsos akan menyasar masyarakat yang memang membutuhkan bantuan.

“Kebutuhan anggaran perlindungan sosial pada tahun 2022 dapat meningkat sejalan dengan perkembangan dampak pandemi Covid-19,” kata Sri Mulyani. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.