ICK Apresiasi Jiwa Ksatria Kapolda Minta Maaf, Kapolri Harus Ambil Keputusan Bijak

by
Ketua Presidium ICK, Gardi Gazarin,SH

BERITABUANA. CO, JAKARTA – Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) mengapresiasi permintaan maaf Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri. Dia Jenderal ksatria — mau mengakui kesalahan individu atas ketidak hati-hatiannya terkait bantuan Rp2 triliun sumbangan keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 yang sempat menakjubkan rakyat Indonesia — yang ternyata hoaxs.

“Saya sangat mengapresiasi permintaan maaf Kapolda Sumsel baik kepada institusi Polri maupun masyarakat Sumsel dan seluruh rakyat Indonesia atas kesalahan individunya. Ini sangat luar biasa,” kata Ketua Presidium ICK, Gardi Gazarin,SH, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (7/8/2021).

Gardi pun mengingat agar langkah Ksatria Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri yang mau mengakui kesalahan menjadi tauladan seluruh insan Bhayangkara. Soal nanti apa yang akan diterimanya akibat kelalaiannya diserahkan kepada pimpinan Polri tertinggi, yakni Kapolri.

Sebab, lanjut Gardi, mengakui kesalahan itu bukanlah hal yang tabu. “Jabatan adalah titipan Tuhan. Mengakui kesalahan adalah yang terbaik. Apalagi kita sebagai manusia yang pasti tidak pernah luput dari kesalahan,” kata Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) periode 2014 – 2016.

Tinggal saat ini, sambung Gardi, keputusan dari Kapolri. Tentunya yang ditunggu adalah keputusan bijak. Agar ke depannya nanti tidak terlulang kecerobohan demi kecerobohan yang dilakukan oleh seorang Kapolda. “Saya harapkan bukan hanya kapolda saja. Dari level atas sampai bawah pun harus belajar dari peristiwa itu, ” kata Gardi.

Gardi kembali mengingatkan, Polri dalam kasus ini siap mengantisipasi adanya pihak-pihak tertentu atau ketiga yang memanfaatkan situasi ini untuk memicu gangguan Kamtibmas di masa pandemi Covid-19 yang cukup berkepanjangan membuat krisis semua lini perekonomian masyarakat.

Pertimbangan kenyamanan Kamtibmas ini penting dilakukan Kapolri yang menggaungkan program Pemolisian Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan (Polri Presisi).

“Bila hal ini tidak dilakukan, Polri jangan berharap banyak masyarakat patuh hukum, kalau penegak hukum sendiri tidak patuh akan hukum. Ini akan berakibat pada kecemburuan di masyarakat yang akhirnya dapat memicu gangguan Kamtibmas,” ucap Gardi Gazarin. (Kds)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *