Garuda Diambang Kebangkrutan, Keseriusan Menkeu Lakukan Penyelamatan Dipertanyakan

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Komisi V DPR RI, Faisol Riza mempertanyakan keseriusan dari Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam upaya penyelamatan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Pasalnya, sejak 2020 upaya penyelamatan perusahaan ‘plat merah’ milik pemerintah tersebut telah didukung DPR RI melalui kucuran subsidi bantuan dana talangan untuk modal kerja sebesar Rp8,5 Triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk menjaga likuiditas dan solvabilitas perusahaan sepanjang tahun 2020-2023.

“Karena hingga kini realisasi kucuran dana dari program itu baru diberikan kepada Garuda Indonesia sebesar Rp1 Triliun saja. Belum lagi, pandemi saat ini terus menambah keterpurukan Garuda yang bahkan terancam kebangkrutan,” kata Faisol Riza berbicara dalam Dialektika Demokrasi betajuk “Garuda Indonesia Anjlok, Bagaimana Upaya Penyelematan BUMN di Era Pandemi” di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/6/2021).

Bahkan, lanjut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hingga akhir tahun pihaknya meminta laporan, ternyata dana subsidi Rp8 Triliun baru disalurkan Rp1 Triliun saja. Karenanya DPR jadi bertanya-tanya apakah pemerintah melalui Kemenkeu serius untuk membantu Garuda ini.

Atas kondisi ancaman kebangkrutan yang kini melanda Garuda Indonesia, Faisol memastikan dalam waktu dekat ini pihaknya di Komisi V DPR RI akan memanggil pihak Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) dan Kementerian/Lembaga terkait, guna membahas kondisi Garuda Indonesia terkini.

“Pekan depan kita akan panggil direksi Garuda Indonesia ini, kita akan bahas sejauh mana upaya penyelamatan Garuda Indonesia ini. Karena sesungguhnya upaya penyelamatan Garuda Indonesia sudah dilakukan sejak tahun lalu,” katanya.

Sementara terkait kurang seriusnya Menkeu soal realisasi penyaluran program PEN tersebut, Ketua DPP PKB itu menduga penyebabnya adalah Direksi Garuda Indonesia gagal meyakinkan pemerintah melalui skema bisnisnya dalam program penyelamatan.

“Kita menduga pemerintah tidak bisa diyakinkan oleh Direksi Garuda kalau mereka punya skema bisnis yang baik dalam penyelamatan Garuda Indonesia melalui subsidi yang diberikan Pemerintah,” katanya.

Menurut Faisol, sekalipun saat ini kondisi keuangan negara sedang mengalami kesulitan. Namun untuk ukuran realisasi anggaran penyelamatan Garuda Indonesia sebesar Rp8 Triliun melalui program bantuan dana talangan untuk modal, Pemerintah masih dianggap mampu. Dia mengatakan skema bisnis dari Direksi Garuda Indonesia tetap menjadi penentunya, begitu juga skema New Garuda yang sebelumnya selalu diumbar-umbar ke publik.

“Pertanyaan saya New Garuda itu seperti apa? Bagaimana New Garuda yang mereka siapkan ke depan? dan tentunya skema bisnis juga menjadi dasar bagi pemerintah untuk tetap melanjutkan subsidi bantuan dana talangan itu,” tandasnya. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *