Pramuka Harus Terlibat Dalam Pembentukan Karakter Generasi Muda

by
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat foto bersama Pengurus Gerakan Kwarda Pramuka Provinsi NTT.

BERITABUANA.CO, KUPANG – Gerakan Pramuka harus terlibat dalam pembentukan karakter generasi muda, terutama mental dan kepribadian generasi penerus yang tangguh.

“Tantangan generasi muda ke depan sangat serius. Mereka memikul beban yang berat, dengan berbagai percepatan dan keterbukaan, akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat,” tegas Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima Pengurus Gerakan Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi NTT di ruang Kerja Gubernur, Rabu (9/6/2021).

Dalam siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT dijelaskan bahwa Viktor Laiskodat mengatakan,
kalau tidak punya daya tahan kuat dan mental yang kokoh, mereka akan mudah menyerah dan tersisih. Di sinilah pramuka dan lembaga pendidikan memiliki peranan penting.

Menurut Viktor Laiskodat, ketergantungan anak-anak muda khususnya kaum milenial, terhadap teknologi komunikasi dan informasi terutama internet sangat tinggi. Mereka kurang tertarik untuk melakukan proses internalisasi pengetahuan, karena semua sudah tersedia di berbagai aplikasi, seperti google dan aplikasi digital lainnya.

“Ini tantangan kita ke depannya. Kita sedang mengalami krisis dalam membangun karakter. Pendidikan kita lebih banyak terarah untuk membentuk manusia artifisial atau manusia robot,” kata Viktor Laiskodat.

Yang penting sudah kerja, tambahnya, muncul di media dan ada laporan, tanpa ada landasan nilai dan daya tahan dalam bekerja. Ini harus kita benahi.

Lebih lanjut Viktor Laiskodat mengajak Pramuka, lembaga pendidikan dan lembaga keagamaan, untuk terlibat dalam mendesain pembentukan manusia dengan kemampuan jamak. Tidak hanya mendidik dan membina generasi muda supaya pintar, bertingkah laku baik dan punya keterampilan, tapi juga punya daya tahan yang kokoh untuk menghadapi tantangan.

“50 Persen keberhasilan seorang manusia ditentukan oleh mental dan daya tahan yang kokoh. Banyak orang pintar tapi tidak punya daya tahan, akhirnya alami kegagalan,” tandas Viktor Laiskodat.

Diakuinya, Pramuka harus bentuk generasi muda dengan karakter kuat, bukan karakter palsu. Latih anak-anak muda untuk tumbuh dalam tantangan dan punya kemampuan analisis.

Sementara itu Ketua Kwarda Pramuka NTT, Sinun Petrus Manuk dalam kesempatan tersebut melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan, untuk mewujudkan anggota pramuka yang Pancasilais dan berkarakter.

“Untuk mendukung pembentukan karakter, kami menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, untuk pembentukan Gugus Depan (Gudep) pada semua SMK/SMU di seluruh NTT,” paparnya.

Disamping itu tambah Sinun Petrus Manuk, bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang untuk pembentukan Gudep pada sekolah-sekolah di Kota Kupang.

“Kita juga sedang menjajaki untuk bekerja sama dengan perguruan L2Dikti NTT, untuk pembentukan Gudep pada perguruan tinggi di NTT. Ini semua dilakukan dalam rangka pembentukan Pramuka Garuda atau Pramuka Paripurna, yang punya kepribadian unggul dan karakter yang kokoh, ” jelas Sinun Manuk. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *