BERITABUANA.CO, JAKARTA – Mencermati perkembangan demokrasi di Banua khususnya, menyangkut Pemungutan Suara Ulang (PSU) calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) yang bakal digelar pada 9 Juli 2021 mendatang, ada fenomena yang membanggakan dan positif, dimana semakin banyak warga masyarakat yang menginginkan adanya kontestasi politik yang fair dan bermartabat.
Demikian disampaikan Muhammad Solikin selaku Penggagas dan Pendiri Forum Peduli Banu (FPB) Kalsel, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/5/2021) menanggapi rencana PSU Kalsel.
Fenomena menarik yang dimaksud Solikin tersebut, adalah kampanye tolak politik uang yang sudah banyak digaungkan masyarakat dalam PSU Kalsel mendatang.
“Banyak masyarakat menginginkan terpilihnya pemimpin yang berkulitas, masyarakat mulai menyadari menjual suara dengan uang receh hanya akan menghasilkan kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat,” katanya.
Seperti diketahui, PSU Pilkada Kalsel akan digelar di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lima kecamatan di Kabupaten Banjar. Kelima kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Sambung Makmur, Kecamatan Aluh-aluh, Kecamatan Mataraman, Kecamatan Astambul dan Kecamatan Martapura.
Selain itu, PSU juga akan di gelar di seluruh TPS di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin dan juga 24 TPS di Kabupaten Tapin.
Seperti diketahui, PSU Pilkada Kalsel digelar sesuai amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan paslon Denny Indrayana-Difriadi Darjat. (Asim)
