BERITABUANA.CO, JAKARTA – Penyanyi sekaligus anggota DPR Krisdayanti kembali menjadi sorotan karena melakukan perawatan kecantikan dengan menggunakan ekstrak DNA ikan salmon yang sedang tren di Korea.
Kabarnya, biayanya lumayan besar untuk mendapatkan wajah mulus tanpa kerutan.
Melalui Instagramnya, ibu empat anak ini memberikan penjelasan tentang perawatan kecantikan yang dijalaninya.
KD, sapaan akrabnya memberitahu biaya untuk perawatan. “Biayanya sendiri tidak mahal dan terjangkau banget, estimasinya dari 7jt -15jt/per kunjungan kalau tidak mengambil paket treatment. Tapi kalau ambil paket yang untuk beberapa kali kedatangan justru lebih murah justru karena dapat discount special,” tulis KD di kolom keterangan akun Instagram pribadinya.
Menurut KD yang sudah menginjak usia 46 tahun ini, terapi skin booster menggunakan ekstrak DNA salmon sudah banyak disediakan di klinik kecantikan di Indonesia.
KD pun merasakan banyak manfaat setelah menjalani suntik DNA ikan salmon.
“Fungsinya sebagai healer atau penyembuh dan juga sudah banyak yang tahu kegunaannya, memberikan efek melembabkan dan mencerahkan kulit wajah. Ekstrak DNA salmon merupakan salah satu teknik untuk membantu regenerasi kulit, mempercepat proses pembentukan kolagen, terutama penyembuhan bekas jerawat berupa scars atau berupa bopeng atau yang berwarna merah,” bebernya.
Krisdayanti mengatakan, perawatan yang menurutnya tak sedemikian mahal ini awalnya harus dilakukan secara rutin satu bulan sekali selama tiga bulan.
“Ke depannya pasien hanya perlu datang setiap tiga bulan sekali untuk terapi lanjutan. Hal ini dikarenakan tiga bulan pertama adalah langkah penting pemulihan kulit,” katanya.
Katanya, treatment ini juga boleh dilakukan untuk segala usia dan juga dapat mengatasi masalah bekas jerawat membandel.
“Memiliki variasi yang dikhususkan untuk mengatasi bekas jerawat bagi usia muda dan ada pula yang memiliki efek anti aging, sehingga cocok untuk usia 30 tahun ke atas,” kata KD.
Meski kerap dikenal dengan nama injeksi DNA salmon, sebenarnya perawatan ini menggunakan bahan dari sperma ikan ini. Hanya saja istilah sperma mungkin terasa agak ekstrem sehingga dipilihlah nama lain yang lebih halus.
Metode ini dikembangkan perusahaan kecantikan di Korea dan dengan cepat populer di Asia termasuk Singapura dan Indonesia.(efp)
