BERITABUANA. CO, JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen) Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan ada 35 awak masih berada di Kapal Selam KRI Nanggala 402, yang diduga tenggelam setelah hilang kontak saat melakukan latihan di perairan Bali.
Menurut dia, hingga saat ini TNI AL masih melakukan pencarian terhadap kapal yang hilang kontak sejak pagi tadi. Namun, pihaknya juga sudahmenemukan titik koordinat hilangnya salah satu dari lima kapal selam milik TNI itu.
“Koordinat hilangnya kapal selam tersebut sudah ditemukan, sekitar 95 kilometer dari arah utara Pulau Bali. Kita mengerahkan dua kapal selam lain untuk pencarian,” kata Julius dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021).
Kapal Pabrikan Jerman
Kapal selam milik TNI Angkatan yang dilaporkan hilang kontak di perairan utaraBali, Rabu (21/4/2021) pagi, merupakan Kapal selam pabrikan Jerman tahun 1979. KRI Nanggala-402 juga merupakan kapal dinilai cukup tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat 1981 tipe U-209/1300.
Nama KRI Nanggala-402 diambil dari senjata pewayangan Nanggala, memiliki berat 1.395 ton, dengan panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dengan draft 5,5 meter.
Disamping itu memiliki kecepatan 11,5 knot hingga 21,5 knot. Kapal ini dapat diisi oleh awak kapal hingga 34 orang. Kapal ini dilengkapi dengan persenjataan Torpedo jenis SUT.
Kapal selam tipe U-209/1300 ini, juga dilengkapi dengan 4 mesin diesel elektrik dan dapat melaju kurang dari 25 knot atau sekitar 40 kilometer per jam, dan memiliki kecepatan di permukaan 11 knot atau 20 kilometer per jam.
Mampu menyelam selama 3 bulan dengan kedalaman maksimal 500 meter di bawah permukaan laut. Dilengkapi persenjataan 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung dengan jarak tembaknya hingga 2 mil.
Di Indonesia KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam kedua jenis kapal selam kelas Cakra, dan termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut.
Dikutip Military Wikia, kapal Type 209 Howaldt Deutsche Werke (HDW) telah banyak diekspor ke 13 negara, dengan 61 kapal selam sedang dibangun dan ditugaskan antara tahun 1971 dan 2008. (Ram)
