Bamsoet Lepas Tim Gerak BS, IMI, Relawan 4 Pilar, Pemuda Pancasila, Garda Ojol dan Motoladies Berikan Bantuan Korban Banjir di Bekasi

by
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melepas tim Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan 4 Pilar, Rescue Ikatan Motor Indonesia (IMI DKI Jakarta), Pemuda Pancasila, Garda Ojol dan Motoladies yang akan berangkat menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan. (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melepas tim Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Relawan 4 Pilar, Rescue Ikatan Motor Indonesia (IMI DKI Jakarta), Pemuda Pancasila, Garda Ojol dan Motoladies yang akan berangkat menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan. Bantuan ditujukan untuk warga di delapan desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, korban musibah banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum sepanjang 50 meter.

“Kedelapan desa tersebut yakni Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karang Patri, Desa Bantarsari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari, dan Desa Bantarjaya. BPBD Kabupaten Bekasi mencatat setidaknya sudah lima unit rumah hanyut serta ribuan rumah rusak akibat musibah tersebut. Menyebabkan hingga 6.500 warga mengungsi di 16 titik pengungsian,” ujar Bamsoet saat melepas tim kemanusiaan Gerak BS, IMI, Garda Ojol dan Motoladies, di Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, karena mayoritas warga adalah petani, musibah tersebut juga menyebabkan sekitar 280 hektar lahan persawahan rusak. Dengan bergotong royong dan saling peduli satu sama lain, diharap bisa mengurangi beban yang ditanggung para saudara sebangsa yang sedang terkena musibah.

“Pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga pemerintah pusat harus meningkatkan sinergitas dalam membenahi infrastruktur penanggulangan banjir, seperti tanggul Sungai Citarum. Karena menurut informasi warga sekitar, tanggul Sungai Citarum tersebut sudah rapuh sejak tahun 2010. Selama ini warga secara mandiri menahan tanggul dengan menumpuk karung berisi pasir atau tanah,” jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, karena infrastrukturnya tidak kuat, tak heran ketika terjadi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dan limpahan air yang deras, tanggul langsung jebol. Karena dalam keadaan normal saja, kapasitas maksimal tampung Sungai Citarum rata-rata sekitar 800 meter kubik.

“Akibat cuaca ekstrim beberapa hari lalu, limpahan airnya dikabarkan mencapai 1.300 meter kubik. Selain menguatkan infrastruktur tanggul, pemerintah pusat hingga daerah juga perlu membenahi daerah aliran sungai (DAS) di sepanjang Sungai Citarum. Mengembalikan lagi ke fungsi awalnya, sehingga tidak banyak bangunan liar yang berdiri disana,” pungkas Bamsoet. (Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *