BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Suhardi Duka minta pemerintah menerapkan skala prioritas dalam pengalokasian bantuan bagi pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Pasalnya sekitar 15 ribu orang telah mengungsi ke wilayah pegunungan akibat gempa Mamuju yang terjadi terjadi 02.28 WITA, Jumat (15/1/2021) lalu.
“Sebagai wakil rakyat di DPR saya banyak dihubungi masyarakat, masyarakat pengungsi korban gempa sudah dalam keadaan lapar,” kata Suhardi dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (18/1/2021).
Anggota Dewan asal dapil Sulbar ini mengatakan, selain kekurangan makanan masyarakat juga kesulitan air minum dan air bersih selain itu butuh obat dan tenaga medis.
“Kami bersama masyarakat di tenda pengungsian. Mereka juga butuh susu bayi, bila sudah ada bantuan mohon segera dibagi, kepada mereka pengungsi karena sudah sangat butuh,” pinta Suhardi.
Oleh karenanya, legislator yang pernah menjabat sebagai Bupati Mamuju ini berharap, pemerintah mulai dari tingkat pusat sampai di daerah memprioritaskan penyaluran bantuannya kepada pengungsi gempa yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
Diketahui pengungsi yang khawatir akan terjadi gempa susulan dan bencana tsunami menempati sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Majene, diantaranya Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Selain itu, warga juga terlihat menempati sejumlah titik pengungsian yang terdapat di Kabupaten Mamuju, seperti di Kecamatan Mamuju, Kecamatan Simboro, Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat. Sementara itu, korban tewas gempa Mamuju terus bertambah menjadi 51 orang, akibat tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan di Majene sendiri, terdapat 8 korban. Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang, sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang. (Asim)