PLN – Pemkab Ende Teken MoU Pengelolaan TOSS

by
Penandatanganan MoU pengolahan sampah dengan sistem TOSD

BERITABUANA.CO, KUPANG – PT. PLN (Persero) UPK Flores menandatangani MoU Pengelolaan Teknologi Olahan Sampah di Sumbernya (TOSS) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende, PT. Comnestoarra Bentarra Noesantarra dan Anak Cinta Lingkungan (ACIL).

Melalui siaran pers Humas PLN NTT, Jumat (28/12/2020) penandatanganan dilaksanakan oleh Manager PT. PLN (Persero) UPK Flores Lambok Renaldo Siregar, Bupati Ende Djafar H. Achmad, Direktur PT. Comnestoarra Bentara Noesantarra, Arief Noerhidayat dan Ketua Umum Organisasi ACIL, Umar Hamdan di Aula Kantor Bupati Ende.

Dalam sambutannya Bupati Ende, Djafar Achmad mengatakan falam mewujudkan Ende BERIMAN (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman) dan destinasi wisata di Pulau Flores, Pemerintah menghadapi permasalahan sampah yang sangat serius sampai saat ini.

Menyikapi permasalahan terkait lingkungan termasuk upaya mewujudkan Ende bersih, kata Djafar Achmad, pihaknya mengambil sebuah terobosan pengelolaan sampah menjadi energi dengan TOSS.

“Realisasi TOSS di Kabupaten Ende, akan menjadi solusi masalah sampah yang didominasi oleh sampah biomassa, seperti daun, ranting, rumput limbah perkebunan dan sampah organik lainnya yang mencapai 10 Ton/hari,” tegas Djafar Achmad.

Menurutnya, hasil pengelolaan sampah diharapkan dapat mensubstitusi penggunaan minyak tanah dan kayu bakar.

Manager PT. PLN (Persero) UPK Flores Lambok Renaldo Siregar menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Ende yang menggandeng PLN dalam pemanfaatan limbah biomasa. “Kami merasa luar biasa, dimana Pemkab Ende menggandeng PLN dalam inovasi pengelolaan sampah menjadi sumber energi kerakyatan,” tandas Lakbok Siregar.

Dikatakan Lambok Siregar, sinergi ini merupakan kunci sukes implementasi Cofiring di PLTU Ropa.

Umar Hamdan, Ketua Organisasi ACIL Ende menuturkan sistem yang dijalankan selama ini, berdasarkan regulasi Menteri Lingkungan Hidup No 13 tahun 2012 tentang sampah dengan Bank Sampah, dimana sampah yang sudah dipilah menjadi bahan kerajinan seperti kursi, tas dan kerajinana lainnya.

“Selain itu, Pemda menawarkan sistem barter Pelet Sampah dengan kerajinan dari sampah plastik. Dengan demikian seluruh sampah organik dan non organik, dapat dimanfatkan semaksimal mungkin dan Ende menjadi kota bebas sampah,” ujar Umar Hamdan. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *