Legislator PKS Usul Pejabat Negara Duluan Divaksin Covid-19 untuk Jawab Keraguan Publik

by
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari F-PKS, Anshory Siregar.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Vaksin Covid-19 buatan Sinovac sudah ditangan Pemerintah Indonesia. Sayangnya, penerimaan publik terhadap vaksin corona ini masih rendah, padahal pemerintah telah memastikan ketersediaan 9.1 juta dosis vaksin hingga akhir tahun 2020 meskipun uji klinis fase ketiga belum tuntas.

Namun, untuk menjawab keraguan publik, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Anshory Siregar melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/12/2020) mengusulkan para pejabat negara, seperti presiden, wakil presiden, menteri, serta anggota DPR dan MPR divaksin terlebih dahulu.

“”Supaya tidak ada keraguan dan pertanyaan di tengah masyarakat, bagaimana kalau pejabat-pejabat yang divaksin lebih dulu? Pejabat negara tidak lebih dari 4.000 orang, termasuk sedikit dibandingkan jumlah vaksin 1,2 juta yang sudah datang,” usul Anshory.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pejabat divaksin terlebih dahulu juga sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendukung pelaksanaan program vaksinasi Covid-19.

“Selain para pejabat, para tokoh agama dan tokoh masyarakat juga menjadi prioritas pertama divaksinasi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang saat ini masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah berencana menyediakan tiga juta dosis vaksin yang pada tahap pertama akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan.

“Hal itu sesuai dengan rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group for Imunitation dan WHO SAGE. Bila ketersediaan vaksin terbatas di awal, maka sasarannya adalah kelompok berisiko,” katanya.

Terawan mengatakan Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan kepada para tenaga kesehatan di Jawa dan Bali. Jawa dan Bali dipilih vaksinasi tahap pertama karena memiliki populasi penduduk yang lebih besar dan kasus positif yang tinggi. Sementara 1,8 juta dosis vaksin yang datang tahap kedua akan diberikan kepada para tenaga kesehatan di luar Jawa dan Bali. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *