Soal Tanda Kehormatan, Karyono: Mestinya Gatot Tiru Fahri dan Fadli Zon

by
Karyono Wibowo, pengamat IPI.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai langkah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tidak memenuhi undangan untuk datang menerima penghargaan tanda jasa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), dapat dipersepsikan negatif karena akan dianggap mencampuradukkan urusan politik dengan urusan negara.

“Absennya Gatot justru menggambarkan sikap politik dengan pemerintah ke depannya yang cenderung diametral (berhadap-hadapan),” sebut Karyono kepada media di Jakarta, Jumat (13/11/2020).

Negara, sambung Karyono, sudah menjalankan tugasnya memberikan penghormatan kepada Gatot yang telah menjabat sebagai Panglima TNI, yang telah mengabdi untuk negara, tetapi Gatot justru memilih tidak hadir. Padahal, kehadiran Gatot dalam acara penyematan oleh Presiden Jokowi, sebenarnya tidak lantas membuatnya menjadi pro pemerintah.

“Gatot tetap bisa bersikap kritis terhadap pemerintah,” ujarnya.

Namun berdasarkan penialain Karyono, Gatot ingin mengambil jarak dengan pemerintah dengan memilih tidak hadir dalam acara penyematan tanda kehormatan, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/11/2020) kemarin.

“Itu merupakan sikap politik Gatot yang menginginkan posisinya tetap berjarak dengan pemerintah. Posisi yang kritis terhadap pemerintah,” tambahnya lagi.

Seharusnya, lanjut Karyono, Gatot tak ada salahnya meniru langkah Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang memilih menerima penghargaan meski sama-sama kerap mengkritisi pemerintah.

“Fadli dan Fahri yang merupakan mantan Wakil Ketua DPR RI itu, tetap menerima tanda kehormatan dari negara serta menghadiri proses pemberian tanda kehormatan pada Agustus 2020. Tapi setelah menerima, keduanya toh tetap kritis. Harusnya (Gatot) mencontoh Fadli dan Fahri,” kata dia.

Sebelumnya Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan Gatot tidak hadir. Tetapi sudah mengirimkan surat, kenapa dia memilih tidak ikut menerima bintang jasa dari Negara itu.

“Dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima pemberian bintang jasa ini, tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan. Beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan. Pertama karena ini suasana Covid-19,” kata dia. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *