BERITABUANA.CO, JAKARTA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan tiga alasan mengapa dirinya menolak menghadiri penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu 11 November 2020.
Kepada rekannya di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Refly Harun, Gatot mengungkapkan tiga alasan ketidakhadirannya memenuhi undangan tersebut.
“Satu jam sebelum kesini saya telponan dengan Pak Gatot. Lalu saya bilang akan hadir di sini, lalu Pak Gatot (menitip pesan) alasan tidak hadir di Istana,” tutur Refly dalam acara Program Sapa Malam yang dibawakan Aiman, Rabu (11/11/2020).
Pertama, terkait Covid-19. Maksudnya di sini bukan karena protokoler Istana. Namun ia merasa tidak elok menerima penghargaan, sedangkan TNI tengah berpartisipasi melawan Covid-19.
Kedua, tidak lazim. Seperti yang disampaikan anggota DPR RI TB Hasanuddin, pemberian Bintang Mahaputera di bulan November tidak lazim.
Biasanya, pada November, yang diberikan hanya untuk pahlawan. Sedangkan Bintang Mahaputera biasanya menjelang Agustus.
“Soal kelaziman, secara teoritis bisa berikan kapanpun karena miliki kewenangan. tapi ketidaklaziman ini dicatat Gatot,” ungkap Refly mngutip ucapan Gatot.
Ketiga, berisi soal substantif. Melalui Refly Gatot mengatakan, saat menjabat menjadi Panglima TNI, ada tugas negara yang diberikan Jokowi. Namun hingga ia turun dari kursi Panglima TNI, tugas tersebut belum dia selesaikan.
“Tidak enak untuk datang. Untuk alasan ini, (Gatot) mewanti-wanti ini rahasia. Saya tahu apa itu, tapi itu rahasia. Tapi, biar nanti (Gatot) yang akan menceritakannya,” pungkasnya.
Sedianya, Gatot Nurmantyo bersama sejumlah pejabat Negara dan para tokoh nasional akan dianugrahi Tada Jasa oleh Presiden Jokowi. Namun, menjelang digelarnya acar tersebut, Gatot berkirim surat ke pihak istana, perihal ketidakhadirannya. (Asim)
