Konsolidasi Partai Gunakan Jet Pribadi, Arbab Pabroeka Minta Presiden Jokowi Panggil Suharso Monoarfa

by
Plt Ketum PPP, Suharso Monoarfa berpeci dan berselempang.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memanggil dan mengevaluasi kinerja Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, terkait dengan kunjungan yang dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ke sejumlah daerah dengan menaiki jet pribadi menjelang Muktamar partai berlambang Ka’bah tersebut.

Saran ini disampaikan praktisi hukum yang juga Anggota Komisi III DPR RI 2004-2009, Arbab Pabroeka melalui keterangan tertulisnya, Senin (2/11/2020).

Selain itu, lanjut Arbab, Jokowi juga harus melakukan evaluasi kinerja anak buahnya di Kabinet Indonesia Maju (KIM), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu juga mendalami apa yang dilakukan Suharso Monoarfa terkait dengan penggunaan jet pribadi yang dia lakukan dalam kunjungan ke Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.

“Saya dengar, jet pribadi tersebut merupakan pinjaman teman dia untuk memperlancar tugas ke Sumatera Utara dan Provinsi Aceh seperti yang disorot elite partai dan diberitakan banyak media. Kalau benar itu terjadi, ini merupakan gratifikasi. Artinya, Suharso Monoarfa telah menerima gratifikasi. Sebagai pejabat negara, itu ‘haram’ dilakukan,” katanya lagi.

Lebih jauh dikatakan Arbab, Suharso Monoarfa harus paham bahwa sebagai pejabat negara dirinya tidak boleh menerima pemberian dari siapapun, termasuk dari teman, Apalagi yang dipinjamkan itu pesawat, barang yang tidak semua orang memilikinya.

“Jadi, itu adalah bagian dari gratifikasi sehingga Presiden Jokowi perlu memanggil dan mengevaluasi Suharso Monoarfa karena telah melakukan tindakan yang dilarang dan sumpah jabatan ketika dia diangkat menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas,” tambah dia.

Dijelaskan, walau alasannya dipinjamkan teman, Suharso Monoarfa itu adalah pejabat negara. Apalagi di PPN/Bappenas banyak proyek. Karena itu, Arbab tidak yakin kalau itu hanya sekadar dipinjamkan, karena yang meminjamkan itu tentu ada maunya.

“Dalam politik, tidak ada makan siang yang gratis,” sindir mantan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *