BERITABUANA.CO, KUPANG – Dualisme kepengurusan KNPI bukan hanya terjadi di Pusat, tetapi merambah ke daerah. Terbukti dengan ditunjuknya Pius Bria sebagai Ketua DPD KNPI NTT, disamping Hermanus Boki yang menjabat Ketua DPD KNPI NTT selama ini.
Hal ini terungkap saat Pius Bria menggelar jumpa pers di Hotel Sasando Kupang, Minggu (20/9/2020).
Dalam penjelasannya, Pius Bria yang juga Ketua Bidang UMKM di DPP KNPI mengatakan, dirinya dipercaya untuk memimpin DPD KNPI NTT, berdasarkan SK Karateker DPP KNPI yang ditandatangani Ketua Umum DPP KNPI, Noer Fajrieansyah.
“Saya hadir ke sini untuk membawa satu tugas, yang telah ditetapkan secara nasional. Dan bersama-sama pengurus akan melakukan konsolidasi, terkait dengan kerja-kerja organisasi KNPI NTT ke depan,’ ujar Pius Bria.
Menurut Pius Bria, momentum ini sebagai pernyataan sikap kepada seluruh pemuda NTT dan organisasi kepemudaan dibawah KNPI, bahwa DPP KNPI telah mengeluarkan SK Karakteker DPD KNPI NTT secara resmi.
“Dengan semangat perubahan dan visi kembali kepada peran pemuda yang sesungguhnya, kita secara nasional mengambil sikap untuk bagaimana kembali pada semangat visi dan pemuda yang sebenarnya, dimana kita menggerakkan roda roda perjuangan dan semangat pemuda dalam membangun dan memberikan kontribusi terhadap NTT secara baik,” urainya.
Diakuinya, bahwa dasar SK Karakteker dikeluarkan, karena ada beberapa alasan dimana sifatnya organisatoris, dan itu yang di amanatkan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“Selain kehadiran kami, di sisi berbeda masih ada lagi keberadaan KNPI yang lain, tetapi kami merujuk dari konstitusi organisasi yang sudah berjalan selama ini, makanya kami berani mengambil sikap untuk mengeluarkan SK Karateker,” tambahnya.
Yang jelas, ungkap Pius Bria, Pihaknya hanya mau menyampaikan ke publik, bahwa DPP KNPI Karateker di bawah kepemimpinan Noer Fajrieansyah,
siap untuk melakukan konsolidasi dan kerja di NTT.
Sedangkan Yoyarib Mau, selaku Sekertaris DPD KNPI NTT versi Noer Fajrieansyah menyampaikan bahwa, kehadiran mereka dalam rangka konsolidasi KNPI ini, merujuk pada surat karateker yang dikeluarkan DPP KNPI, untuk pembentukan pengurus defenitif di tingkat Provinsi NTT.
“Kami berpikir bahwa ada dualisme kepemimpinan di tingkat nasional, tapi merujuk pada SK Kemenkumham yang diberikan kepada DPP di bawah kepemimpinan Noer Fajrieansyah dan Add-in Jauharudi, karena itu bukan berarti kami juga menaifkan akan keberadaan teman-teman yang ada dengan KNPI yang lain, tapi kami berpikir bahwa tentu dalam persiapan ke depan, kami akan melakukan konsolidasi, agar KNPI NTT ini satu adanya,” ujar Yoyarib Mau.
Bagi Yoyarib Mau, ini menjadi tanggung jawab semua dengan satu tujuan membangun NTT, bersama-sama dengan Pemerintah NTT.
“Bukan berarti segala bentuk kebijakan pemerintah harus diikuti, tetapi melakukan fungsi kontrol dan fungsi kritik, yang tentunya setiap kritik yang mau kita sampaikan, harus merujuk pada fakta dan data yang kuat,” harapnya.
Ketika beritabuana.co ingin konfirmasi ke Hermanus Boki, ternyata telepon selulernya tidak aktif, setelah dihubungi beberapa kali. (iir)
