Pengamat Intelijen: Intelsus Rajawali Bukan Pasukan Khusus BIN

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA- Pengamat Intelijen dan Militer, Dr. Susaningtyas Kertopati memberikan tanggapannya terkait polemik kesalah pahaman Pasukan Khusus Radjawali Badan Intelijen Negara (BIN).

“Sebagaimana kita ketahui UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara yang menyebut STIN sebagai sumber utama SDM untuk BIN. Oleh karenanya, STIN terus mengembangkan pendidikan serta pelatihan untuk mencapai tujuan agar BIN dapat mencapai kemampuan intelijen berkelas dunia,” kata Susaningtyas lewat keterangannya, Minggu (13/9/2020).

Susaningtyas menuturkan bahwa intelsus Rajawali bukan pasukan khusus, namun taruna/taruni dan para agen lulusan STIN dan Seno (BIN) yang terpilih dididik untuk memiliki kemampuan Intelsus termasuk kemampuan Intelpur.

“Mereka yan akan dikirim ke tempat penugasan melaksanakan operasi Intel penting memiliki kemampuan dalam menghadapi ancaman. Jangan sampai suatu ketika saat hadapi kelompok bersenjata tak paham mengatasinya,” tutur mantan Anggota Komisi Pertahanan DPR ini.

Ia lalu mencontohkan Papua yang memiliki titik wilayah gawat (spot merah). Dengan pertimbangan ancaman dan medan tugas yang akan dihadapi di Papua tersebut, mereka perlu dibekali kemampuan Intelsus dan Intelpur sehingga lebih siap pada saat bergabung dengan satgas TNI / Polri yang ada disana.

“Seharusnya kita bangga siswa STIN memiliki soft skill yang hebat. Siswa STIN pantas dan harus memiliki keterampilan seperti ahli bela diri,siber, dan keahlian Forecasting dan lainnya. Keahlian seperti ini diperlukan kelak ketika mereka terjun di lapangan,” tutur Nuning, sapaan akrab Susaningtyas.

Nuning menjelaskan, hal ini menunjukan intelijen Indonesia tidak kalah dengan 11 Badan Intelijen terbaik dunia seperti MI6, CIA, GRU, DGSE, ISI, Mossad, CSIS, BND, ASIS, R&AW dan MSS China yang hebat.
Apalagi, akan ada kedeputian baru yang membidangi ASN.

“Kedeputian baru ini juga harus memiliki tenaga-tenaga ahli di bidang psikiatri dan psikologi forensik yang paham tentag ilmu perilaku atau profilling, sosiolog yang memahami perilaku sosial aparatur negara,” jelasnya.

Semakin Profesional

Nuning pun berharap pro kontra yang muncul terkait pasukan Rajawali semoga bisa menjadikan BIN semakin kuat dan profesional.

“Negara tangguh bila Intelijennya kuat. Era Kepemimpinan Jendral Pol (P) Prof. Budi Gunawan banyak kemajuan dicapai terutama pengembangan SDM dan teknologinya,” tutup Nuning.

Diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) memperagakan atraksi militer pasukan khusus Rajawali yang dilengkapi senjata laras panjang di hadapan sejumlah pejabat negara dalam kegiatan Inagurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Plaza STIN, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9).

(006).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *