Pempus – Pemprov NTT Siapkan Sistem Pengindraan Digital

by
Kepala Bapelitbangda NTT, Cosmas Lana saat menjelaskan

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pemerintah Pusat (Pempus) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) betsama-sama mengelola Destinasi Super Premium Labuan Bajo. Dimana saat ini sedang disiapkan system pengindraan digital di atas dan di dalam air.

Demikian diungkapkan Kepala Bapelitbangda Provinsi NTT, Cosmas Lana saat jadi narasumber pada kegiatan Berbagi Informasi,
Mengungkap Jejak-Jejak Karya Dalam Dua Tahun Kepemimpinan Viktor Bungtilu Laiskodat-Josef A. Nae Soi di aula Rujab Gubernur NTT, Sabtu (5/9/2020).

“Sebuah capaian yang luar biasa di sektor pariwisata adalah, duet kepemimpinan Victory-Joss juga berhasil melobi dan mendapat persetujuan Pempus, untuk bersama-sama mengelola Destinasi Super Premium Labuan Bajo,” kata Cosmas Lana.

Menurut Cosmas Lana, system pengindraan digital di atas dan di dalam air di perairan Labuan Bajo ini, demi keamanan dan keselamatan lingkungan hidup, varanus komodoensis, warga lokal dan turis dari berbagai ancaman yang merusak.

“Untuk mewujudkan pengindraan digital ini, Pemerintah Provinsi NTT sedang bekerja sama dengan ST Engineering, suatu perusahaan hebat dari Singapura,” aku Cosmas Lana.

Menurut Cosmas Lana, dengan pendekatan pembangunan yang terintegrasi, wajah pariwisata NTT mulai kelihatan. Besarnya energi yang dikeluarkan dalam membangun pariwisata, mampu mewujudkan ekspektasi imajinasi para wisatawan.

“Artinya, keadaan riil dari sebuah destinasi sinkron dengan apa yang ada dalam imajinasi para wisatawan. Oleh karena itu, dalam banyak kesempatan bertemu masayarakat, Gubernur Viktor dan Wagub Josef, terus mengajak masyarakat untuk membuat orang yang datang ke NTT, harus merasa betah dan nyaman, sampai melupakan lamanya waktu mereka tinggal di NTT,” ujar Cosmas Lana.

Menurutnya, ketika mereka lupa pulang dan bahkan ingin kembali lagi ke NTT, juga mengajak teman-temannya datang ke NTT, maka perwujudan ekspektasi imajinasi itu sudah sukses dilakukan.

Apalagi, dalam pandangan Viktor Laiskodat, dengan pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat, maka bukan orang luar NTT saja yang akan menikmati hasilnya, tetapi juga orang NTT sendiri.

“Wisatawan yang masuk ke NTT tidak lagi tergantung pada hotel, cafe, dan resto untuk mendapatkan pelayanan yang nyaman dan berkualitas, tetapi juga rumah-rumah warga yang sudah disiapkan secara layak dan nyaman,” tandasnya.

Oleh karena itu, tambah Cosmas Lana, dalam pembangunan pariwisata masyarakat lokal NTT harus menjadi tuan di tanah mereka sendiri. Dengan asumsi seperti itu, maka dengan adanya potensi pariwisata NTT yang saat ini masif dikembangkan hingga ke pelosok-pelosok desa, memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat lokal dan akan bertumbuh.

“Dari situlah, mimpi pemerataan ekonomi yang mampu menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat NTT, akan nyata dan terukur,” ujar Cosmas Lana. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *