CORE Bilang, Resesi Ekonomi yang Dialami Indonesia, Bukan Sebuah Kenormalan Baru

by
Anggota Komisi XI DPR RI, Misbakhun dan Direktur Risert CORE, Pieter Abdullah dalam sebuah diskusi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Risert CORE, Pieter Abdullah berpendapat bahwa Indonesia secara definisi dengan pertumbuhan ekonomi yang negatif tersebut sudah memasuki resesi. Tapi, esensinya bukan itu, karena semua negara mengalami itu akibat pandemi virus corona atau Covid-19 ini.

“Jadi, resesi ini sebuah kenormalan baru baik yang teknikal maupun yang sesungguhnya, dan kita tak perlu panik,” kata Pieter dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Ancaman Resesi Ekonomi dan Solusinya” di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2020).

Selain itu, masih menurut Pieter, resesi ini bukan disebabkan oleh kebijakan Pemerintah, tapi kondisi yang sama dialami oleh semua negara di dunia akibat pandemi Covid-19. Hanya perlu respon kebijakan yang tepat, mengingat resesi itu ada dua macam; pertama seberapa dalam yang dialami bangsa Indonesia, dan kedua seberapa lama resesi itu.

“Kalau selama itu pemerintah bisa mempercepat recovery, memulihkan kembali ekonomi dan mengatasi wabah, maka tak akan terjadi resesi yang sesungguhnya,” jelas Pieter lagi.

Karena itu menurut Pieter, kondisi itu tak bisa diatasi dengan bansos, melainkan dengan membangkitkan daya beli –konsumsi masyarakat, menangani wabah dengan cepat– meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan agar Indonesia segera bebas dari wabah. Selama wabah ini ada kata dia, maka konsumsi dan semua sektor akan mengalami penurunan, sehingga resesi akan lebih lama lagi.

“Jadi, langkah-langkah pencegahan wabah harus lebih cepat, sehingga pemulihan ekonomi akan juga lebih cepat. Hal itu penting untuk menghindari ancaman gejolak sosial, meningkatnya kriminalitas dan sebagainya,” pungkasnya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *