Jelas Sudah, Editor Metro TV Yogi Tewas Bunuh Diri

by
Keterangan pers resmi Polda Metro Jaya bahwa Editor Metro TV Yogi Prabowo tewas akibat bunuh diri

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Hasil akhir penyelidikan kasus kematian editor Metro TV Yogi Prabowo ternyata di luar perkiraan semua. Termasuk keluarganya pun pasti tidak akan menerima hasil penyelidikan Polda Metro Jaya selama 14 hari menyebut, menduga kuat kalau korban tewas akibat bunuh diri.

“Hasil penyelidikan dan penyidikan sudah jelas bahwa korban bunuh diri. Paling utama adalah adanya sidik jari di pisau yang ditusukan ke korban,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam keterangan persnya, Sabtu (257/2020).

Hal lainnya dari beberapa faktor penjelasan dari TKP, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain, dan bukti petunjuk lain. Jadi berkesimpulan (sementara) bahwa yang bersangkutan memang bunuh diri.

Menurut Tubagus, kesimpulan itu didapat penyidik dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan ahli, bukti-bukti yang ada serta fakta-fakta yang diperoleh di lapangan, juga petunjuk-petunjuk yang ada. Salah satu fakta yang ditemukan polisi adalah tidak ada ceceran darah di tempat lain.

Sampel darah yang ada di TKP adalah darah korban. Berikutnya, polisi menemukan adanya rambut di sekitar penemuan jenazah korban, dan setelah dicek ternyata rambut korban.

“Satu bilah pisau ditemukan saat di TKP, nanti ada kaitannya dengan penjelasan berikut. Di TKP ditemukan rambut, rambut ini sudah dicek dan ini milik korban,” kata Tubagus.

Seperti diketahui, kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo menyita perhatian publik. Setelah dua pekan pascapenemuan mayat Yodi pihak kepolisian akhirnya membuka hasil penyelidikan tersebut.

Jenazahnya ditemukan di daerah Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7). Polisi menemukan dua luka tusuk pada bagian dada dan leher pada jenazah Yodi Prabowo.

Kasus ini kemudian mendapat atensi Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, yang kemudian membentuk tim khusus guna mengungkap kasus kematian editor Metro TV tersebut. Tim khusus yang dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Kapolres Jaksel Kombes Budi Sartono, Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, AKP Resa F Marasabessy ini kemudian bergerak cepat dengan memeriksa total 34 saksi.

Selama dua pekan terakhir, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak tiga kali untuk mendapatkan petunjuk. Polisi juga mengerahkan bantuan anjing pelacak (K-9) guna melacak jejak kematian Yodi Prabowo.

Selama proses penyelidikan ini, ada beberapa saksi yang diperiksa ulang agar polisi mendapatkan kepastian terkait peristiwa tersebut. Olah TKP juga dilakukan secara cermat dan berulang-ulang. Polisi juga telah mengecek sejumlah rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian dan tempat lain.

Sebelumnya, Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi dari polisi terkait perkembangan hasil penyelidikan Yodi Prabowo. Kepada Arief, polisi mengungkap ada kemajuan dalam penyelidikan tersebut.

“Progres, mereka (polisi) bilang ada progres. Tapi ya kita tidak mendapatkan detail. Saya bukan dalam posisi mengejar mereka sejauh mana,” kata Arief setelah menemui penyidik di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Arief mengaku kedatangannya kali ini juga untuk memberikan dukungan kepada aparat kepolisian. Arief mempercayakan proses penyelidikan kepada polisi dan meyakini kasus ini akan segera terungkap.

Dia juga mengungkapkan, dalam lawatannya ke Ditkrimum Polda Metro Jaya hari ini, ada beberapa diskusi terkait kasus penyelidikan kematian Yodi Prabowo. Namun Arief enggan membeberkan hal tersebut lebih jauh.

Arief hanya mengatakan dalam waktu dekat polisi akan segera mengumumkan hasil penyelidikan terhadap kematian Yodi Prabowo.

“Ada beberapa substansi yang kita bicarakan, tapi kita tidak bisa diskusi di sini hal-hal yang pada akhirnya temen-temen akan ketahui. Saya pikir nggak akan jauh beda substansinya. Tinggal tunggu waktunya dan saya jamin tidak akan lama. Mereka (polisi) juga tahu kita sama-sama menanti,” jelas Arief.

Seperti diketahui, Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (11/7) siang lalu. Ada dua luka tusukan di bagian leher dan dada Yodi Prabowo saat jasadnya ditemukan warga.

Polisi menduga Yodi Prabowo tewas dibunuh. Polisi pun memeriksa sejumlah saksi terkait kematian editor Metro TV tersebut. Total sudah 34 orang saksi yang diperiksa polisi.

Polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) berulang-ulang untuk mencari petunjuk. Terakhir, polisi mengerahkan dua ekor anjing pelacak (K-9) untuk melacak jejak kematian Yodi Prabowo.

Dua kali penyisiran yang dilakukan anjing pelacak saat itu selalu berakhir di sebuah warung di tepi Danau Cavalio. Usut punya usut, Yodi Prabowo rupanya pernah datang ke warung itu.

Polisi juga melakukan napak tilas perjalanan Yodi Prabowo dari kantornya di Kedoya, Jakarta Barat, hingga ke lokasi kejadian. CCTV di sekitar lokasi pun tidak luput dari pemeriksaan untuk mencari jejak-jejak. (Kds)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *