Kebudayaan: Konseptual dan Pemahamannya?

by
Brigjen Pol. CDL

KONSEP konsep bahkan teori tentang kebudayaan beragam hingga ratusan. Kaum penghafal tentu akan kebingungan akan mengekor yg mana. Hari ini si a hati esok si b tergantung arah angin akan  ke mana. Tak ada integritasnya sbg pemikir, sbg pencerah atau sbg motivator atau bahkan problem solver. Dari ratusan konsep maupun teori tentang kebudayaan tatkala di ambil benang merahnya adalah pd manusia kemanusiaan hidup dan penghidupannya untuk bertahan hidup bahkan tumbuh dan berkembang. Tentu saja pada konteks manusia sbg mahkluk sosial. Kalau kita lihat saja betapa kompleks akan hidup dan kehidupan cara2 hidup dan bertahan hidup hingga menumbuhkembangkannya. Namun tatkala di kaji mendalam hidup dan kehidupan cara cara bertahan hidup kita mengkaitkan manusia sbg mahkluk berpikir yg selalu ingin tahu berimajinasi bahkan berkreasi mencari solusi.

Hidup manusia trs akan bergerak dinamis bahkan cepat berubah semua dicari ubtuk semakin meningkatnya kualitas hidup manusia. Hidup manusia sebenarnya sederhana namun ritual ritual hingga stratifikasi yang membuat rumit bahkan akan menjadi konflik untuk dominan dan mendominasi atas perebutan sumber daya. Hidup memerlukan sumber daya. Perebutan sumber daya inilah yg berdampak pada semakin kompleks dan rumitnya kehidupan walau dampaknya kemudahan keterbukaan kecepatan semua semakin meningkat. Bisa di bayangkan tatkala manusia diam pasrah apa adanya tentu tdk ada pergerakkan yg signifikan di dlm kehidupannya. Walaupun keseimbangan atas harmoninya kehidupan boleh dikatakan lbh stabil.

Kebudayaan di dalam kehidupan manusia ada cita rasa atau sesuatu yg ingin dibuatnya dr mimesis sampai imajinasi semua kaitannya dg cipta karsa dan karya dlm wujudnya. Seni menjadi jalan dialog antara rasa dan jiwa dalam pemenuhan kehidupan. Para filsuf dari ribuan th yg lalu telah memikirkan membahas dan menjelaskan bahkan memberikan pegangan yg sampai detik ini masih sangat relevan.

IKebudayaan akan berkaitan dg seni. Seni dan kebudayaan sama rumitnya dan kompleksnya untuk di jelaskan spt menjelaskan rasa durian bagi yg blm pernah mencicipi durian. Analogi durian ini menunjukkan kata kata tdknselalu mampu menjelaskan bahkan dpt membuat sesat atau menimbulkan konflik.

Manusia sbg mahkluk sosial yg hidup berkumpul akan membuat berbagai kesepakatan dlm hidup bersama. Berbagai hal dilakukan dariblahir hidup hingga kematian. Tatkalabkesepakatan sudah dibuat dan disepakati bersama maka akan ada cara untuk menjalankannya hingga mentradisikan hingga turun temurun. Kebudayaan akan tumbuh berkembang bersama manusia2 yg menyepakatinya. Dan kebudayaan bs saja hilang krn ditinggalkan atau tdk lg dianggap penting bagi kehidupannya.

Konsep kebudayaan dengan demikian berkaitan dg manusia yg hidup dan bwrupaya bertahan hidup bahkan tumbuh dan berkembang dg mengeksploitasi serta memberdayakan sumber daya scr selektif prioritas yg meeupakan kesepakatan bersama . Konteks kesepakatan bersama ini juga akan dikembangkan bgm dipahami dan dipatuhi serta pemberian sanksi atas penyimpangannya. Namun apa yg disepakati akan ada penyimpangan2 yg dilakukan entah disadari atau malahmembuat cara tersendiri yg merugikan bagi manusia lain yg menyepakati kesepakatan tadi. Pemahaman atas kesepakatan bs bervariasi bahkan berbeda atau bertentangan satu dengan yg lainnya. Di sinilah kebudayaan menunjukkan peradaban sejauh mana mampu berfungsi dan berdaya guna tatkala harus menghadapi berbagai penyimpangan. Dari mencegah sampai memberikan sanksi sbg konsekuensinya.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamaman dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *