Rasisme Bisa Picu Pembelahan Masyarakat dan Ketimpangan Ekonomi, Politik dan Sosbud

by
Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari F-PKS, Abdul Kharis.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman dari beberapa negara, rasisme cenderung dibangun secara sistemik oleh sistem pemerintahan maupun masyarakat. Dengan demikian, lanjut dia untuk memahami praktik rasisme diperlukan pemahaman mengenai konteks dan kepentingan.

“Dampak dari sistem yang rasis adalah terjadinya pembelahan masyarakat dan ketimpangan ekonomi, politik, dan sosial budaya sehingga rentan dimanipulasi untuk kepentingan jangka pendek dan juga ideologis jangka panjang,” kata Abdul Kharis lewat keterangan tertulisnya, Kamis (11/6/2020).

Ia menuturkan, Indonesia mewarisi persoalan sistem kolonialis belanda terkait etnis misalnya, pribumi dan non pribumi. Namun, dalam konteks papua, masyarakat masih merasa mendaptkan perlakuan diskriminatif khususnya terkait proses hukum kasus rasisme di Surabaya.
Isu papua sering diidentikkan dengan persoalan disintegrasi karena tuntutan merdeka.

“Akan tetapi sangat sulit untuk menggandengkan dua isu (rasisme dan separatisme) secara bersamaan, karena terdapat perbedaan konteks sejarah dan kepentingan. Dalam Konstitusi Negara tegas disampaikan persamaan hak setiap warga negara. Jadi, menurut saya kurang tepat membandingkan kasus Floyd dengan Papua,” tutup Anggota Fraksi PKS ini. (006)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *