BPTJ Segera Perkenalkan Aplikasi L-COV Pengguna Transportasi Jabodetabek

by
Polana B Pramesti, Kepala BPTJ

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan berencana memperkenalkan aplikasi  L-Cov (Lacak Covid) bagi pengguna transportasi di Jabodetabek baik masyarakat umum maupun operator transportasi.

Kepala BPTJ Polana B. Pramesti kepada www.beritabuana.co di Jakarta, Selasa (9/6/2020) menyebutkan peluncuran aplikasi itu akan dilakukan melalui kegiatan virtual soft launching pada Rabu 10 Juni 2020 pukul 14.00 WIB sampai selesai.

“Aplikasi L-Cov ini dirancang oleh BPTJ dengan dukungan oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan juga Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan agar pengguna transportasi dapat memperoleh informasi tentang potensi penularan covid-19 di sekitar lingkungan mereka,” ungkap Polana.

Dikatakan, aplikasi L-CoV ini diharapkan dapat membantu khususnya masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap potensi penyebaran virus covid-19 sebelum dan ketika bermobilitas baik menggunakan angkutan umum massal maupun kendaraan pribadi..

“Sampai saat ini belum ditemukan vaksin untk penyakit ini, oleh karenanya pencegahan dini khususnya ketika sedang bermobilitas menjadi penting,” ujar Polana.

Menurutnya, salah satu keunggulan dari aplikasi ini ialah pengguna dapat memantau potensi penularan Covid 19 secara mobile khususnya di sepanjang rute jalan yang akan dilalui. “Melalui fitur Pantau Jalan, pengguna dapat mengetahui potensi penyebaran Covid 19 secara realtime yang terdapat di sepanjang rute yang akan dilalui,” jelas Polana.

Selain rute, tuturnya, pengguna aplikasi L-COV juga akan mendapat informasi tentang peta pesebaran pasien Covid-19 baik yang positif maupun suspect.  “Kita bekerjasama dengan Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta Pemerintah Daerah dalam mengetahui data baik jumlah pasien positif, PDP, dan ODP di sekitar pengguna aplikasi L-COV,” papar Polana.

Polana menambahkan, pengguna aplikasi ini dapat mengetahui informasi yang menampilkan resiko covid dan jumlah pasien positif/suspect pada suatu wilayah melalui dashboard yang terdapat pada halaman depan. “Dengan catatan selain GPS aktif, pengguna juga berada di wilayah yang sudah tersedia datanya,” ungkapnya.

Polana mengemukakan, jika aplikasi L-COV juga memiliki fitur yang berfungsi untuk mendeteksi potensi penularan Covid 19 pada fasilitas transportasi umum yang akan digunakan masyarakat.

“Kedepan, melalui teknologi QR code pengguna dapat melakukan pemindaian terhadap sarana dan prasarana transportasi umum untuk mengidentifikasi potensi penularan Covid 19,” tandas Polana.

“Semangat dari peluncuan aplikasi ini bukan untuk membuat masyarakat lebih leluasa dalam bermobilitas. Mengingat penyebaran Covid-19 sangat bergantung kepada mobilitas masyarakat,” imbuhnya seraya berharap jika potensi penularan Covid-19 dapat diketahui lebih dini masyarakat bisa bersikap lebih bijak dan hati-hati untuk memutuskan berkegiatan di luar rumah atau lebih memilih untuk tinggal di rumah saja. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *