Pengecer

by
Brigjen Pol. CDL

PENGECER sebagai penyambung, perantara. Ia melayani yg kecil kecil yg ringan dan yang lucu. Ia membantu yg kurang mampu dan tekun dg yg sedikit. Prinsip sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Pengecer bukan inventor bukan si ahli. Lihai mentraformasikan mungkin iya. Apa yg disampaikan bukan dirinya. Bisa saja dirinya hanya sbg prewangan saja.

Pengecer memang berkata menyampaikan apa yg dia akan sampaikan dr orang lain. Ia sendiri sering lupa bahkan tdk pede kalau tdk ada yg diecerkannya. Ia tak pernah menampilkan jati dirinya. Trs sana berteriak teriak atas nama orang lain. Yg disampaikannya memang menarik cantik indah mahfum di mana mana. Ia puas sebatas sbg juru cuap cuap saja. Puaslah sudah.

Di mana sang pengecer ada? Ia ada di mana mana. Apakah ia juga broker? Bisa iya bisa tidak. Kalau ia memang sebatas penyambung saja. Kalau tidak kadang ia hanya untuk membantu sesuai keadaan dan kemampuan. Ya kan sama saja broker?

Broker memang perantara namun ia tdk bekerja ia tak perlu ini itu deal berapa bagiannya. Hanya itu. Pengecer ke sana kemari bahkan ia untuk orang2 lemah. Untung jg kan? Ya memang tapi kadang ia harus sabar menunggu.

Pengecer memang piawai. Ia tdk akan pernah menjadi dirinya. Ia tak pernah sadar dirinya. Apa mimpinyapun ia lupa. Trs saja berteriak ke sana kemari untuk mulia dan jayanya orang lain. Pengecer mengabdi ke sana ke mari tak hanya satu tuan bahkan ia seakan serius walau mengecerkan dagelan. Atau sebaliknya melawak walau eceranya suatu renungan.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *