Menjelajah Corona

by
Jaya Suprana

DI masa kini Corona tersohor sebagai nama virus penyakit menular yang mengguncang planet bumi sejak belahan awal tahun 2020. Virus ganas itu juga disebut COVID-19 yang merupakan akronim Coronavirus Disease 2019 . Sementara di khasanah astronomi, Corona adalah nama yang diberikan bagi atmosfer luar sebuah bintang.

Layak diyakini bahwa coronation sebagai istilah upacara pemasangan mahkota pada raja dan ratu berasal dari kata corona. Bentuk atmosfer di luar bintang memang mirip bentuk luar virus Covid-19 maka disebut sebagai virus Corona. Menurut para arsitek, Corona merupakan bagian dari cornice. The Corona dibangun pada ujung timur Katedral Canterbury di mana makam Thomas Becket berada.

Kebudayaan

Di alam fiksi , Corona merupakan judul sebuah bab di dalam novel Demon Wars karya R.A. Salvatore. Di dalam game Doraemon Nobita to Mitsu no Seireiseki tampil tokoh bernama Corona sama halnya di dalam novel Spider Riders. Sebuah kerajaan khayalan dalam film animasi Tangled bernama Corona. Banyak yang menganggap analogi di dalam kisah Tangled dengan pageblug virus Corona. Sementara Corona Mountain merupakan level terakhir dalam game Super Mario Sunshine at fromtheearth.com.

Sebuah novel epsiod Star Trek berjudul Corona adalah karya Greg Bear. Sebuah syair Paul Celan berjudul Corona sama halnya dengan sebuah cerpen karya Samuel R.Delany. Saya belum menemukan tokoh bernama Corona dalam mahakarya Shakespeare. Yang mendekati adalah Coriolianus sebagai judul drama gubahan Shakespeare tentang kehidupan tokoh legendaris kekaisaran Romawi, Caius Marcius Coriolanus. Di blantika musik, hit single “The Rhytm of the Night” dipergelar grup musisi Italia bernama Corona. Sebuah rock band di Dublin menyebut dirinya The Coronas. Grup penyanyi yang memeriahkan pesta minum-minum tradisional Belanda disebut sebagai Corona.

Sebuah komposisi musik karya komponis Jepang, Toru Takemishu berjudul Corona (Takemishu). Corona merupakan sebutan bagi sekelompok penyanyi gereja yang mengelilingi altar yang kemudian berkembang menjadi istilah choir. Sementara sebuah permainan kartu untuk seorang diri (solitaire) menyandang nama Corona.

Corona Rintawan

Dokter muda Indonesia yang memimpin laskar kesehatan Muhammadiyah melawan multiple disaster termasuk kini berperang melawan Covid-19, dr. Corona Rintawan memperoleh kehormatan disebut Wikipedia sebagai tokoh dunia bernama Corona bersama pesepakbola Spanyol, Miguel Ángel García Pérez-Roldán yang lebih dikenal dengan julukan Corona, penyanyi dan komponis Jerman, Corona Schroeter dan santa Nasrani, Saint Corona yang hidup pada abad II.

Nama kota Brasov di Rumania semula adalah Corona sama halnya dengan La Corona adalah nama situs arkeologi peradaban Maya di Guatemala. Di Amerika Serikat ada tujuh kota bernama Corona yaitu di California, Minnesota, Missouri, New Mexico, Queens NYC, South Dakota dan Tenesse.

Sebuah sekolah seni-teater di London bernama Corona Theater School. Merek Corona cukup laris digunakan berbagai produk seperti bir di Meksiko, coklat di Mesir, restoran di Belanda, merek sistem data, mesin ketik (Smith Corona), dan revisi hardware untuk Microsoft’s Xbox 360 video game.

Corona Borealis

Di bidang biologi, Corona merupakan nama sejenis siput besar di kawasan tropis, struktur pada beberapa jenis tanaman, dua ciliated anterior lobes pada sebuah rotifier, dan bagian kepala penis yang sensitif. Di bidang otomotif, Toyota Corona merupakan andalan industri mobil Jepang.

Corona merupakan jenis font yang dilahirkan pada tahun 1941. Di alam matematika ada Corona Theorem, Corona Algebra, Corona Graph Product, Corona Set. Di fisika, fase terakhir impak tetesan pada permukaan likuid disebut Corona.

Ada pula terminologi fisikal Corona Discharge dan Corona Poling. Sebuah jenis cerutu ukuran panjang bernama Corona. Sebuah operasi militer Inggris pada perang dunia II disebut sebagai Operation Corona.

Sebenarnya masih banyak lagi perihal yang menggunakan nama Corona seperti misalnya fenomena langit di kawasan hemisfer utara , rekan sejawat Aurora Borealis yang disebut sebagai Corona Borealis. Namun sebaiknya kita bahas pada lain kesempatan saja.

*Jaya Suprana* – (Penulis adalah pembelajar peradaban)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *