Produktif Tanpa Pergerakkan Mampukah untuk Ketahanan Sosial?

by
Brigjen Pol. CDL

SUATU masyarakat dpt bertahan hidup tumbuh dan berkembang kakau ada produktifitas. Untuk berproduksi memerlukan aktifitas produktif. Aktitifitas produktif salah satu pilarnya adalah pergerakkan. Tatkala pandemi covid 19 melanda pergerakkan2 dibatasi bahkan dilarang akankah daya tahan untuk hidup ini mash ada? Bisa saja akan terdampak. Terutama yg memerlukan pergerakkan2 yg aktual. Mau tdk mau produktifitas mereka akan menurun bahkan bs mati krn mmg tdk ada lagi yg dihasilkan. Melihat situasi spt ini apa yg mjd pemikiran untk mendapatkan solusi. Bisakah produktif tanpa pergerakkan atau dg gerak yg sangat terbatas? Bisa saja untk pekerjaan2 yg berkaitan dg manajerial, transformasi, informasi dan komunikasi. Namun untuk yg berkaitan dg pemenuhan kebutuhan pokok atau yg berkaitan dg kehidupan yg mendasar tentu ini mjd pemikiran melalui team work atau mungkin sistem pihak le tiga.

Literasi IT menjadi bagian penting dan mendasar bagi daya tahan bagi hidup dan kehidupan yg berkaitan dg sistem manajerial, sistem transformasi, informasi, edukasi, konunikasi. Sistem2 on line sistem big data yg dikelola melalui sistem back office, aplication dan sistem network yg berbasis iot dan ai mesti dibangun entah swasta entah pemerintah. Sistem analisa dan sistem algoritma sdh dpt mjd bagian pemetaan dan sbg upaya upaya untk memberikan back up system pd pergerakkan yg aktual dan manual.

IT merupakan solusi pandemi covid 19? Bs jd bgt tatkala kita tdk berubah maka akan dilibas. Mungkin vaksis bagi pengobatan covid 19 sangat penting. Namun kemampuan berubah atau merubah produktifitas tanpa pergerakkan atau dg gerak yg terbatas ini mjd landasan yg mau tdk mau hrs dilakukan. Mungkin kita melihat data persebaran pandemi covid 19 yg bgt masif dlm waktu dekat akibat pergerakan. Penularan melalui traveling atau pergerakkan.

Perubahan mind set tata kelola kehidupan untuk mengandalkan cara2 virtual. Tanpa literasi IT berat. Di era revolusi industri 4.0 sekat batas ruang dan waktu sdh dirontokkan. Sistem birokrasipun saatnya dirubah mjd one gate service system. Sistem data sistem pelayanan dan back up sosial atas pergerakkan yg aktual yg tetap masih dibutuhkan. Jasa kebersihan, perbaikan, kesehatan, makanan, kebutuhan sehari hari lainnya. Mungkin rumah mjd pusat kegiatan sosial. Semua pergerakkan didekatkan atau melalui pihak ke tiga yg telah dikoordinir melalui sistem2 pelayanan pd one gate service system.

Solidaritas sosial memerlukan suatu implementasi nyata pd kawasan atau komunitas2 ubtuk saling menjaga saling membantu. Bagi yg terdampak langsg sangat rentan dan mudah terprovokasi. Kemampuan berdaya tahan pd level bawah tanpa pergerakkan atau dg pergerakkan yg sangat terbatas, solidaritas menjadi kekuatan dan dg sistem 2 back up scr virtual akan sangat membantu bagi mereka untuk dapat bertahan hidup. Saling menjaga saling berbagi saling mendukung sbg gerakkan moral yg bs disesuaikan dg situasi dan kondisi masyarakat dan corak kebudayaannya.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktut Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *