Fahri: Orang Sekeliling Presiden Harus Melindunginya Supaya Tak Salah Ngomong

by
Waketum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kerja pemerintah dalam menangani wabah virus corona Covid-19 mendapat kritikan dari mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah. Ia meminta orang-orang yang ada di sekililing Presiden Joko Widodo (Jokowi), setiap harinya harus melindungi presiden dari tindakan yang salah.

“Sekneg, KSP dan Sekab orang-orang yang sebenarnya dapur harian dari presiden. Mereka harus memastikan presiden tidak boleh bertindak salah, karenanya kita harus men-secure (mengamankan), supaya apa yang dikatakan pemerintah pusat di lapangan. Sekarang ini salahnya berhari-hari di lapangan, begitu ngomong salah begitu ngomong salah,” kata Fahri dalam dialog live streaming di akun Twitternya, Minggu (10/5/2020).

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini mengkritik kerja para masing-masing menteri koordinator. Sejauh ini yang dominan untuk penangangan Covid-19 hanyalah Menko Maritim dan Investasi (Marives), Luhut Panjaitan.

“Sekarang ini yang dominan itu cuma Menko Maritim dan Investasi saja. Menko Kesra yang sebenarnya memimpin sektor dari wabah ini, justru jarang ngomong. Baru ngomong kemarin, itu pun nyerang Gubernur DKI Jakarta,” kritik Fahri.

Selain itu, ia meminta Menko Perekonomian untuk memastikan bahwa penggunaan APBN dan sebagainya itu efektif. Menurutnya, Menko Polhukam juga harus bisa mengkoordinir komunikasi Indonesia ke luar negeri. Alasannya, Menko Polhukam yang mengkoordinir Menteri Luar Negeri.

“Sebab sekali lagi Indonesia harus mempelopori kerja sama internasional yang lebih baik.Itu jaminan kita untuk masa depan, bukan cari musuh tapi cari teman. Ini saya lihat di sekitar presiden tidak fungsional,” harapnya.

Lebih lanjut, Fahri menekankan perlunya mengantisipasi sejumlah krisis yang terjadi dari dampak wabah virus Covid-19 ini.

“Memang kita melihat sequence-nya memang begitu dari krisis kesehatan, krisis ekonomi lalu bisa muncul krisis sosial lalu muncul krisis politik dan krisis kemanusiaan yang sangat luas. Maka seharusnya kita setop ini di awal,” tegasnya.

Menurut Fahri banyak negara yang sekarang membuka negaranya. Hal itu setelah negara lain menyelesaikan krisis kesehatan.

“Mereka sudah masuk untuk menyelesaikan krisis ekonomi dengan cara membuka kembali lockdown menerapkan social distancing dengan aturan-aturan tetapi semua mulai dibuka, apa namanya orang mulai kerja, pabrik mulai kerja, restoran mulai buka, mall mulai buka, itu ekonomi mulai tumbuh lagi,” paparnya.

“Orang mulai kerja, orang mulai mendapatkan income, bahan baku masuk, supply demand berjalan dan seterusnya, roda ekonomi akan berputar lagi,” tambah Fahri Hamzah. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *