Pengamat : Salahnya Andi Taufan Dimana ?

by
Adilsyah Lubis, pegiat anti korupsi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) milenial Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra sedang mendapat sorotan setelah suratnya yang dikirim ke seluruh Camat di Indonesia bocor ke publik. Dia dituduh telah melakukan kesalahan karena suratnya tersebut dianggap hanya untuk mencari keuntungan perusahaan yang dia dirikan yaitu PT Amartha Mikro Fintek.

Namun disisi lain, pengamat dan penggiat anti korupsi Adilsyah Lubis justru berpendapat lain. Menurutnya, tidak ada yang salah dari tindakan Andi Taufan yang berkirim surat ke para camat.

Sebaliknya, Andi justru bermaksud untuk membantu pemerintah dalam memerangi virus corona atau Covid-19, yang sedang mewabah termasuk ke desa-desa. Dia membantu karena mengetahui ada keterbatasan pemerintah sehingga tergerak melakukan sesuatu.

“Jadi, salahnya dia di mana ? Sebagai sama-sama warga negara, Andi Taufan ingin berkontribusi membantu pemerintah yang saat ini gencar melakukan usaha mengatasi persebaran Covid-19,” kata Adilsyah Lubis menjawab beritabuana.co di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Ada dua hal utama isi suratnya tersebut. Pertama, karyawan PT Amartha akan mengedukasi masyarakat desa tentang Covid-19. Kedua, Amartha akan membantu pendataan APD di puskesmas dan membantu kekurangannya dari dana donatur.

Adilsyah melihat, Andi Taufan sebagai pemilik sebuah perusahaan yang bergerak di bidang micro finance bermaksud membantu pemerintah dalam hal menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Sebab penyebaran virus ini begitu cepat sehingga sampai ke pedesaan.

“Lalu dia kirim surat ke para camat, lantas dimana salah Andi ?” tanya Adilsyah.

Dia menegaskan, Andi Taufan tidak salah ketika mengirimkan surat ke para camat. Dibalik itu jelas tujuannya baik, dan bukan untuk mencari keuntungan, apalagi bermaksud untuk korupsi.

Sebabnya lagi, kata Adilsyah, sudah sering terjadi ada donatur yang membantu pemerintah karena melihat adanya keterbatasan.

“Ada donatur menyumbang uang ke pemerintah. Apa gak boleh ? Apa salah ? Kan lucu kalau niat baik dari seseorang membantu pemerintah disebutkan kesalahan dan memanfaatkan keterbatasan pemerintah,” imbuhnya.

Dia juga meyakini, surat yang dikirim Andi Taufan sebagai stafsus Presiden Jokowi bukan untuk memanfaatkan jabatannya. Sebab, jabatan stafsus bukan jabatan struktural, kecuali hanya sebagai pembantu dari presiden yang tidak memiliki kekuatan apa-apa.

“Mungkin yang protes itu cemburu saja karena kebisaan seorang Andi Taufan, anak muda yang profesional dan kreatif,” kata Adilsyah. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *