Seni: Dialog Pertanyaan Jawaban dan Penemuan

by
CDL, Direktur Keamanan dan Kesalamatan Korlantas Polri

MANUSIA sebagai mahkluk berpikir dan peragu selalu bertanya akan sesuatu yang ingin diketahuinya. Dalam mengisi hidup dan kehidupannya manusia kembali bertanya dan mencari jawabannya atau bagaimana menemukan sesuatu yg baru. Pertanyaan sebenarnya cara menemukan jawaban atau jalan penemuan. Tanpa pertanyaan tidak ada jawaban. Tanpa pertanyaan juga jalan buntu bagi penemuan. Begitu pentingan suatu pertanyaan. Dalam dirinyapun bisa terjadi dialog tanya jawab antara indra dg jiwanya. Dalam bahasa jawa dikenal maneges atau mencari jati dirinya.

Tatkala Bima dalam cerita bharata yudha pd kisah mencari tirta amarta dan bertemu dg Dewa Ruci setelah mengalah naga maka Bima masuk melalui telinga Dew Ruci yg kecil hingga menemukan jati dirinya. Kisah ini menunjukkan bahwa tatkala akan melakukan apa saja kenalilah dan temukan semua potensi yang ada pada dirinya sendiri. Bima mampu menemukan tirta perita sari atau tirta amarta atau sbg air kehidupan yg sebenarnya hanyalah jebakan pandita Dorna semata. Tatkala mampu menemukan jati dirinya dan mengalahkan dirinya maka sebenarnya menemukan sejatining urip.

Bagaimana dalam berkesenian? Seni tatkala dilihat sbg dialog maka sang seniman di dalam berkarya adalah melakukan dialog di dalam dirinya maupun lingkungannya mengasah kepekaan kepedulian perjuangan bahkan pembelaannya melalui karyanya. Seniman bukan kamera bukan komputer bukan alat melainkan jiwa yang hidup yang mampu berdialog dan mampu menghidupkan apa saja yang dia inginkan. Seniman dalam berkeseniang bs saja melakukan maneges atau berdialog dg apa saja yang menurutnya perlu dan wajib didialogkan.

Dialog antara rasa dg jiwa akan membawa pada penelusuran ranah nikmatnya jiwa berkelana bahkan tatkala ada sesuatu yg menyentuh jiwa pun indera akan merefleksikan entah dg rasa suara rupa bahkan air mata. Seni tak berhenti pada satu sisi namun terus berbupar entah dg sudut yang mana ia merasa kena. Kadang juga tanpa sudut kemanapun bisa apapun dpat dikata dan ditemukan adanya rasa. Olahan jiwa akan terus menerus berputar hingga melampaui masa. Gerakan dialog dari lembut kasar liar dan imajinasi dari yg kasat mata hingga makna di balik fenomena semua ada.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *