Karantina NTT dan Barantin Perkuat Sinergi Penyelenggaraan Karantina di Sikka

by
Kepala Karantina NTT, Simon Soli dan Bupati Sikka, Yoris saling beri cinderamata. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, MAUMERE – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) NTT dan Badan Karantina Indonesia (Barantin) perkuat sinergi, dalam penyelenggaraan karantina di Kabupaten Sikka, melalui sosialisasi perkarantinaan.

Siaran pers Humas Balai Karantina NTT, Sabtu (14/6/2025) menyebutkan, kegiatan bertemakan “Sinergisitas Antar-instansi Dalam Rangka Memperkuat Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Kabupaten Sikka”.

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan demi menjaga kelestarian sumber daya hayati.

Kepala Karantina NTT, Simon Soli, memberikan pemaparan tentang peran karantina untuk mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (HPHK), serta pelindungan sumber daya alam hayati.

“Karantina memiliki kewenangan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, untuk mencegah masuk, tersebar, dan keluarnya HPHK, HPIK, dan OPTK,” kata Simon Soli.

Menurut Simon Soli, peran esensial ini merupakan fondasi dalam menjaga keanekaragaman hayati, khususnya di Pulau Flores ini.

Simon Soli mengapresiasi kepada seluruh pihak atas kooordinasi dan sinergisitas pemangku kepentingan selama ini terjalin.

Ia juga menegaskan tentang komitmen Karantina NTT untuk mendukung para pelaku usaha dalam aktivitas usahanya masing-masing, seraya tetap memastikan kepatuhan terhadap regulasi perkarantinaan yang berlaku.

Respons positif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka, diharapkan dapat menjadi dorongan kuat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, menekankan tentang pentingnya sinergis dalam melakukan pengawasan lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan serta produk turunannya.

“Sinergis seluruh pemangku kepentingan sangat penting dalam pengawasan lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan. Memastikan kesehatan terhadap komoditas yang dilalulintaskan,” ujar Yoris.

Lebih lanjut Yoris juga menekankan agar karantina melakukan akselerasi ekspor komoditas pertanian dan perikanan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Quartus Jenus Keupung, Medik Veteriner pada Dinas Peternakan Kabupaten Sikka juga sependapat terkait pentingnya mengawasi lalu lintas hewan.

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Sikka, Malik Bakhtiar menyatakan potensi sumber daya alam, salah satunya perikanan di Sikka cukup tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.

“Potensi perikanan di Sikka cukup tinggi, sehingga dapat menjadikan Sikka sebagai salah satu kabupaten di Flores yang diminati para investor. Di sini lah peran karantina dibutuhkan,” jelasnya.

Penegakan hukum perkarantinaan pun penting dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Karantina. Hal tersebut dikemukam Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sikka Djafar Awad Alkatiri.

”PPNS Karantina adalah penegak hukum khusus yang memiliki keahlian di bidang karantina untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan,” tegasnya. (*/iir)