Tutup Bulan Budaya, Christian Widodo Ajak Bersinergi Dukung Program Pemerintah

by
Wali Kota Kupang, Christian Widodo pukul gong, menandai penutupan Bulan Budaya GMIT Koinonia. (Foto: is T)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Seluruh elemen masyarakat, termasuk gereja diajak untuk bersinergi dalam mendukung program prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang.

Ajakan tersebut disampaikan Wali Kota Kupang, Christian Widodo saat menutup Bulan Budaya Jemaat GMIT Koinonia Kupang, Sabtu (31/5/2025) di halaman GMIT Koinonia Kupang.

“Kami butuh bantuan gotong royong. Ada 1.700 RT di Kota Kupang. Saya ingin setiap RT punya tempat sampah. Oleh karena itu pemerintah berharap semua pihak bisa berkontribusi,” jelas Christian Widodo.

Christian Widodo. juga mengapresiasi dukungan gereja, terhadap program pemberdayaan UMKM melalui penyelenggaraan festival budaya, yang mempertemukan unsur iman dan budaya, yang diyakininya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Di mana orang berkumpul, di situ ekonomi bertumbuh. Kebudayaan tanpa iman akan kehilangan arah. Iman tanpa budaya kehilangan akar. Maka keduanya harus berjalan bersama,” tegas Christian Widodo.

Christian Widodo mengingatkan semua pihak, untuk menjaga dan membangun Kota Kupang bersama-sama, bukan hanya sebagai warisan dari para leluhur, tetapi sebagai tanggung jawab terhadap generasi masa depan.

“GMIT Koinonia, telah menjadi bagian dari harapan pembangunan Kota Kupang. Gereja ini bukan hanya rumah ibadah, tapi juga telah melahirkan banyak pemikir, tokoh masyarakat, dan kader terbaik yang berkontribusi dalam pembangunan kota ini,” aku dia.

Christian Widodo menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata gereja, dalam pembangunan Kota Kupang selama ini.

“Jemaat GMIT Koinonia, telah membantu pemerintah dalam mewujudkan kebijakan pro-rakyat melalui berbagai program sosial dan budaya.,” kata Christian Widodo.

Menggunakan metafora kapal, dr. Christian menggambarkan GMIT Koinonia sebagai kapal yang tidak hanya cantik saat bersandar di dermaga, tetapi telah berlayar dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar.

“Kita ini bukan dibuat untuk gagah-gagahan, tapi untuk menembus gelombang tantangan bersama-sama,” katanya.

Sementara itu Ketua Majelis Jemaat Koinonia Kupang, Pdt. Dorkas, Ndolu Aduhaning, menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, yang di tengah padatnya jadwal pemerintahan, tetap menyempatkan diri hadir di tengah-tengah jemaat. Ia menilai kehadiran tersebut adalah bentuk inspirasi nyata dari pemimpin yang mencintai rakyatnya.

Ia berharap ke depan, hubungan antara gereja dan pemerintah terus menjadi kemitraan yang saling menopang, demi terwujudnya kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan masyarakat Kota Kupang dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya.

Dalam semangat kebersamaan tersebut, jemaat GMIT Koinonia juga menyampaikan beberapa harapan kepada Pemkot Kupang, diantaranya penanganan sebuah pohon berbahaya di depan gereja, yang dahan-dahannya telah menyentuh kabel listrik, permohonan penyediaan kontainer sampah untuk mendukung kebersihan lingkungan, serta perbaikan saluran drainase yang sering tersumbat saat hujan.

Pdt. Dorkas berharap agar pergumulan ini dapat segera ditanggapi, demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat sekitar. (*/iir)