BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemerintah terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai tulang punggung ekonomi nasional. Dengan dukungan serius, akses permodalan yang mudah, serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), UMKM diharapkan naik kelas dan berkontribusi lebih besar dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Demikian rangkuman pendapat yang mengemuka dalam diskusi publik bertajuk “Optimalisasi Perang Industri Penjaminan untuk Koperasi dan UMKM Maju, Naik Kelas Menuju Indonesia Emas 2045”, di Jakarta, baru-baru ini. Diskusi terselengara atas kerjasama Kaukus Muda Indonesia atau KMI bersama Jamkrindo dan BPJS Ketenagakerjaan.
Asisten Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi, Niken Wulandari menegaskan pentingnya peningkatan kualitas SDM UMKM, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital. Menurutnya, pelaku usaha harus dibekali keterampilan manajemen keuangan dan bisnis agar dapat bertahan dan berkembang.
“Teknologi digitalisasi akan memudahkan kita dalam membuat cash flow yang baik, yang bisa diperoleh melalui berbagai pelatihan,” ujar Niken.
Di sisi lain, Sabilil Hakimi Abizuar, Senior Business Development Kementerian UMKM, menyoroti pentingnya residensi dalam dunia usaha. Menurutnya, UMKM harus memiliki daya tahan dan semangat pantang menyerah untuk bisa berkembang.
“Untuk naik kelas, UMKM harus mengubah mindset dari sekadar mencari uang menjadi menciptakan profit lebih besar. Program Sapa UMKM hadir untuk memberikan keyakinan kepada lembaga keuangan agar lebih mendukung UMKM,” kata Sabilil.
Dukungan Penjaminan Kredit untuk UMKM
Sebagai langkah konkret, PT. Jamkrindo berkomitmen memberikan layanan penjaminan kredit bagi UMKM, koperasi, dan berbagai sektor usaha lainnya. Kepala Divisi Bisnis Jamkrindo, Wahyu Hidayatullah, mengungkapkan bahwa per Desember 2024, realisasi penjaminan telah mencapai Rp300 Triliun, dengan kapasitas penjaminan yang masih terbuka lebih dari Rp200 Triliun.
“Jamkrindo menjamin UMKM yang layak usaha. Kami berharap proses pemulihan berjalan lancar agar penjaminan kredit semakin sehat dan berkelanjutan,” jelas Wahyu.
Sementara itu, Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI), Ir. Sharmila Yahya menegaskan bahwa organisasinya berperan aktif dalam mendukung UMKM, khususnya dalam penyediaan sembako. Dengan membentuk kelompok Sahara (Sahabat Usaha Rakyat) di tiap kelurahan, INKOWAPI menyalurkan modal dalam bentuk barang dagangan untuk membantu UMKM berkembang.
“Kami membutuhkan lembaga penjaminan seperti Jamkrindo untuk menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi,” ujar Sharmila.
Sinergi untuk Masa Depan UMKM yang Lebih Kuat
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan komunitas usaha diharapkan dapat mempercepat transformasi UMKM di Indonesia. Dengan dukungan pembiayaan, pelatihan, dan pemanfaatan teknologi digital, UMKM semakin siap bersaing dan berkontribusi bagi ekonomi nasional.
Dengan langkah-langkah ini, target Indonesia Emas 2045 bukan hanya sekadar visi, tetapi sebuah tujuan nyata yang semakin dekat untuk dicapai. (Ery)