BERITABUANA.CO, OELAMASI – Sidang Majelis Klasis harus dimaknai sebagai evaluasi, terhadap program yang sudah dilaksanakan, sebagai bekal untuk merumuskan langkah – langkah strategis pelaksanaan program pelayanan di Gereja yang lebih baik, di tengah dinamika pelayanan Gereja yang semakin kompleks.
DemikianPj. Bupati Kupang, Alexon Lumba saat membuka kegiatan Sidang Majelis Klasis Kupang Timur di Gereja Ekklesia Airkom, Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Rabu (22/1/2025).
Alexon Lumba berharap peran lebih dari Klasis – klasis, dalam menyelesaikan berbagai tantangan hidup jemaat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan terutama bidang ekonomi jemaat.
“Melalui sidang Majelis Klasis Kupang Timur kali ini, kami berharap Gereja dapat menetapkan program – program strategis, yang berdampak pada pemberdayaan ekonomi jemaat,” harap dia.
Alexon Lumba mencontohkan, dengan memanfaatkan halaman rumah atau lahan kosong, dengan menanam tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan harian atau juga untuk dijual.
“Saat ini kita juga mengalami musim penghujan, dimana resiko bencana seperti banjir dan longsor sangat besar, sehingga melalui mimbar Gereja selalu disampaikan potensi – potensi bencana dan cara menghindarinya”, ungkap Alexon Lumba.
Alexon Lumba juga meminta pihak Gereja untuk lebih memperhatikan kaum muda, karena kaum muda adalah harapan masa depan Gereja dan Bangsa.
Kaum muda menurut Alexon Lumba, harus mendapat pelayanan yang baik semenjak kecil, agar bertumbuh menjadi pribadi yang tangguh, yang mampu menerapkan nilai – nilai kristiani dalam kehidupan, takut akan Tuhan, dan menjadi kuat imannya menghadapi perkembangan zaman.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kupang terpilih, Yosef Lede mengatakan, Pemerintah sudah semestinya hadir dalam kehidupan Gereja, dimana dalam masa pemerintahannya bersama Wakil Bupati, Aurum Titu Eki akan memprioritaskan penguatan kelembagaan keagamaan.
“Kami berharap pihak Gereja terbuka akan kebutuhan prioritas Gereja. Program – program pelayanan di Gereja, bisa di sinkron dengan program – program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kupang,” pinta dia.
Dengan demikian, tambah Yosef Lede, program – program tersebut bisa bermanfaat bagi jemaat yang adalah warga masyarakat Kabupaten Kupang.
Penatua Yefta Sanam dalam Suara Gembalanya mengatakan, persidangan bukan tempat dimana mencari siapa paling sukses atau gagal dalam tahun kerja, tetapi persidangan adalah tempat merencanakan, dan mengevaluasi, serta menyusun strategi untuk menyukseskan program – program pelayanan.
Menurutnya, banyak program strategis Sinode GMIT yang harus direalisasi dalam program – program pelayanan diantaranya yang menjadi prioritas antara lain, tata kelola pendidikan GMIT terutama sekolah GMIT telah memberi kontribusi besar bagi NTT namun kini nasibnya tercancam, sehingga Sinode GMIT mengajak semua pihak memperbaiki sekolah GMIT.
“Yang juga menjadi prioritas program pelayanan yaitu pengembangan aset dan ekonomi, dimana Tuhan sudah menyedian berbagai potensi alam bagi kita, sehingga potensi tersebut harus dikembangkan dan memberi dampak bagi jemaat,” papar dia. (iir)