BERITABUANA.CO, SOE – Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi (SPK) mengaku memiliki kedekatan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto, karena memiliki kesamaan visi terkait persoalan air.
“Kedekatan kami lebih ke emosional, karena sama sama pernah ditempa di kawah candradimuka bernama Akademi Militer Magelang, ujar pria Tamatan SMA Taruna Nusantara Angkatan Pertama ini, di Niki Niki SoE, Rabu (23/10/2024)
Menurut SPK, kedekatan dirinya dengan Prabowo bukan karena politik namun karena memilki kesamaan visi terutama di bidang air, untuk pemenuhan kebutuhan vital masyarakat.
Ia tidak mau terlibat dalam klaim kedekatan dengan Presiden Prabowo yang masih dimainkan oleh pihak lain. Baginya klaim kedekatan itu hanya permainan psikologi semata.
“Tidak apa-apa ada yang bilang dekat dengan Prabowo, karena Prabowo yang akan cari kami juga, karena kami lulusan-lulusan SMA Taruna Nusantara yang bisa diharapkan,” kata SPK.
Diakui SPK, dirinya juga pernah menghadap langsung dengan Prabowo Subianto, dan diberi tugas untuk menyelesaikan persoalan air, bukan hanya untuk NTT namun untuk sejumlah wilayah di Indonesia.
“Beliau memilih lulusan Taruna Nusantara masuk dalam Kabinet Merah Putih, karena lulusannya memang bisa diandalkan,” ujar SPK.
Sebanyak lima alumni SMA Taruna Nusantara yang merupakan junior atau adik angkatan SPK, resmi diumumkan sebagai menteri dan wakil menteri, dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Diketahui terdapat lima alumni SMA Taruna Nusantara (TN) yang menjadi menteri dan wamen di Kabinet Merah Putih dengan berbagai angkatan.
Nama-nama tersebut antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (TN-5) selaku Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Sugiono (TN-5) sebagai Menteri Luar Negeri, Prasetyo Hadi (TN-6) selaku Menteri Sekretaris Negara, Sudaryono (TN-11) sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Teddy Indra Wijaya (TN-15) selaku Sekretaris Kabinet.
Simon Petrus Kamlasi mengatakan kelima lulusan SMA Taruna Nusantara tersebut dipastikan akan membantu jika dirinya jika terpilih untuk memimpin NTT.
“Kelimanya ini adik kelas saya, saya angkatan pertama (TN-1). mereka ini orang-orang hebat, tapi kalau saya telepon hari ini pasti mereka angkat ‘Siap bang apa yang bisa kami bantu?’,” ujarnya. (*/iir)