Ditjen Hubdat Kemenhub Evaluasi dan Tetapkan Lintas Penyeberangan Perintis 2025

by
Dirjen Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin, memukul gong menandai pembukaan Rakor Evaluasi dan Tetapkan Lintas Penyeberangan Perintis 2025. (Ist)

BERITABUANA.CO, SURABAYA – Dalam rangka meningkatkan konektivitas dan distribusi logistik nasional, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) mengadakan Rapat Konsolidasi (Rakor) evaluasi layanan lintasan penyeberangan perintis tahun 2024 dan penetapan layanan penyeberangan perintis tahun 2025.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Irjen Pol Risyapudin Nursin dalam Rakor yang berlangsung selama tiga hari di Vasa Hotel Surabaya, Rabu hingga Jumat (23-25/10/2024) dalam sambutannya mengatakan Rakor dilakukan untuk mendukung program Asta Cita yang merupakan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden Periode 2024-2029 yang beberapa poinnya adalah pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Asta Cita sudah harus dimulai sebagai penyemangat dalam melaksanakan tugas khususnya keperintisan,” tandas Ditjen Risyapudin, seraya menyebutkan Kementerian Perhubungan akan terus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan layanan dalam rangka meningkatkan perekonomian, menekan angka inflasi dan memberantas kemiskinan.

Menurutnya, adapun peningkatan layanan angkutan perintis ini merupakan program 100 hari (Quick Win) sektor transportasi darat. Perkembangan angkutan penyeberangan perintis setiap tahunnya terus mengalami tren pertumbuhan yang cukup signifikan dengan jumlah peningkatan sarana, prasarana dan frekuensi layanan di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP).

“Dengan adanya peningkatan tersebut, kami yakin bahwa transportasi sungai, danau dan penyeberangan mampu meningkatkan konektivitas dan distribusi logistik nasional menuju indonesia maju,” ujar Dirjen Risyapudin.

Ia menuturkan, perlunya sinergitas dan kolaborasi yang terjalin antara perpanjangan tangan Ditjen Perhubungan Darat di daerah yaitu para Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dengan perusahaan BUMD, swasta maupun pemerintah daerah dalam penyelenggaraan layanan angkutan keperintisan demi kepuasan layanan bagi masyarakat.

“Saya harap evaluasi ini dapat dilaksanakan minimal per semester (6 bulan) untuk melihat bagaimana progres penyelenggaraan layanan ini berjalan baik atau tidak agar bisa dicari penyelesaian. Apabila ada regulasi yang perlu diperbaiki bisa didiskusikan demi memberikan perbaikan dan semangat dalam menjalankan layanan ini,” jelas Dirjen Risyapudin.

Sementara itu, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan, Lilik Handoyo memaparkan bahwa pada tahun 2023, terdapat empat lintasan yang ditingkatkan layanannya menjadi lintasan komersil. Ini merupakan wujud nyata bahwa pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan ke masyarakat yang bertujuan pemerataan pembangunan.

“Kini terdapat 10 lintas di 4 provinsi yang berpotensi untuk komersil maka dari itu perlu dilakukan perhitungan, evaluasi dan simulasi lebih lanjut sehingga dapat tepat sasaran dalam menentukan pencabutan subsidi di lintasan perintis dan total ada 10 usulan lintasan baru di 5 provinsi yang rencananya akan diakomodir pada tahun anggaran 2025,” ungkapnya.

Pihaknya, kata Lilik, berharap ke depan akan ada percepatan proses pengadaan jasa lainnya kegiatan pelayanan angkutan penyeberangan perintis melalui skema e-katalog serta perubahan formula kontrak harga satuan penyedia jasa kapal agar tercipta kesesuaian dan perhitungan nilai subsidi yang tepat. (Yus)