BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 tumbuh 5,05 persen secara tahunan atau year on year/yoy.
Angka tersebut lebih lambat dibandingkan pada kuartal I-2024 atau kuartal II-2023 mendapat respon dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Pemerintah, kata Bamsoet agar menyampaikan laporan penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 kuartal dibanding II-2023, dengan mengklasifikasikan indikator-indikator penyebabnya.
“Dengan tetap melakukan upaya ke depannya untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi negara,” kata Bamsoet dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Pemerintah juga disarankan untuk meningkatkan gairah pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor-sektor yang memiliki potensi besar, seperti sektor manufaktur, pertanian, ataupun pariwisata.
Bahkan, Bamsoet meminta agar pemerintah dapat melakukan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara, baik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Dengan mengutamakan program yang diprioritaskan agar pelaksanaannya tepat sasaran, utamanya pos-pos anggaran yang diarahkan untuk pembangunan nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa kembali membaik,” sebut politikus dari Fraksi Partai Golkar ini.
Dengan demikian, Bamsoet mengingatkan, pemerintah untuk tetap mengutamakan pertumbuhan ekonomi nasional, agar tidak terus mengalami penurunan, seperti menyusun langkah jangka panjang dalam menerapkan kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Termasuk sambungnya,dalam mengimplementasikan program stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pemerintah harus segera mencanangkan program perlindungan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung dari penurunan pertumbuhan ekonomi nasional tersebut,” pungkasnya. (Jal)