BERITABUANA.CO, KUPANG – Dengan adanya pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) berdampak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lapangan usaha kategori Administrasi Pemerintahan, yakni sebesar 4,49 persen.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Kale saat jumpa pers virtual, Senin (5/8/2024).
“Untuk kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, tumbuh 4,49 persen pada Triwulan II Tahun 2024,” ujar Matamira Kale.
Menurut Matamira Kale, pertumbuhan positif terjadi, karena peningkatan jumlah pegawai pada Triwulan II Tahun 2024 ini, yang cukup signifikan, dibanding triwulan II Tahun 2023, karena adanya pengangkatan pegawai P3K pada pemerintah Kabupaten/Kota.
“Secara Triwulanan, kategori ini juga tumbuh 10,15 persen, dan penambahan jumlah pegawai pemerintah dan Realisasi tunjangan ASN oleh beberapa dinas lembaga atau instansi menjadi faktor pendorong pertumbuhan,” papar Matamira Kale.
Dibanding kondisi Triwulan sebelumnya,lanjut Matamira Kale, secara akumulatif kategori ini tumbuh 6,91 persen.
Mencermati lapangan usaha kategori pertanian, Kehutanan dan Perikanan, papar dia, tumbuh 2,8 persen secara Y on Y. Dimana pada triwulan II Tahun 2024 ini, produksinya alami peningkatan dibanding Triwulan II Tahun 2023.
“Kalau secara triwulan kategori pertanian ini tumbuh 11,4 persen secara Q to Q. Faktor pendorong utama pertumbuhan ini adalah peningkatan produksi pertanian, selama puncak musim panen di Triwulan II ini,” tambah dia,
Jika dilihat secara kumulatif, lanjut Matamira Kale, selama semester I Tahun 2024 kategori pertanian ini tumbuh 1,23 persen, pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan kondisi semester I Tahun 2023.
Selanjutnya, tegas Matamira Kale, untuk kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor pada Triwulan II Tahun 2024 ini, tumbuh 3,51 persen, dibanding triwulan II Tahun 2023.
“Jadi pertumbuhan ini selain karena peningkatan aktivitas pada hari raya, kategori perdagangan ini juga tumbuh seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat,” tandas Matamira Kale.
Sehingga, ujar Matamira Kale, perdagangan didorong oleh konsumsi masyarakat pada Triwulan dua tahun 2024 , berdampak peningkatan dibanding tahun 2023.
“Secara Triwulanan atau Q to Q kategori ini tumbuh 6,81 persen, faktor pendorongnya antara lain meningkatnya aktivitas perdagangan selama hari raya dan persiapan memasuki tahun ajaran baru,” pungkas dia. (iir)