Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hingga Minggu 21 April 2024

by
Terlihat Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, sepi dari kegiatan operasional penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – AirNav Indonesia kembali menerbitkan NOTAM penghentian operasional penerbangan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado hingga hari Minggu (21/4/2024) pukul 12 WITA terkait erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Dalam keterangan pers AirNav Indonesia diterima beritabuana.co, Sabtu (20/4/2024) menyatakan AirNav telah mengeluarkan Text NOTAM : A1021/24 NOTAMR A1016/24
Q)WAAF/QFALC/IV/NBO/A/000/999/0133N12456E005A) WAMM
B)2404200227 C) 2404210400EST
E)AD CLSD DUE TO RUANG VOLCANIC ASH
Grafis NOTAM.

Gunung Ruang di Sulawesi Utara mengalami erupsi sejak, Rabu (17/4/2024) dengan ketinggian letusan mencapai 3725 m di atas permukaan laut, 33 penerbangan terdampak sehingga Bandara Sam Ratulangi Manado ditutup sejak 18 April 2024 pukul 08.00 WITA.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Riza Fahmi menyampaikan sejak penutupan operasional ada 33 penerbangan di Bandara Sam Ratulangi yang terdampak akibat letusan Gunung Ruang, yaitu 18 Keberangkatan dan 15 Kedatangan. Sejumlah 3 pesawat kargo dan selebihnya adalah pesawat penumpang, diperkirakaran jumlah penumpang yang terdampak sekitar 3182 orang.

Dikatakan, sebelumnya AirNav juga telah mengeluarkan NOTAM (Notice to AirMen) terkait ditutupnya Bandara Sam Ratulangi Manado dengan nomor: A1000/24 NOTAMR A0999/24, dan diperpanjang penutupannya sampai dengan 23.59 WITA Kamis 18 April 2024 dengan nomor NOTAM: A1003/24. “Kami akan update lagi apabila sudah ada perkembangan lanjutan,” ujar Fahmi.

Ia mengungkapkan, data yang didapatkan berdasarkan Citra satelit BMKG jam 01.30 UTC atau 09.30 WITA terdeteksi sebaran debu vulkanik yang menyebar di beberapa wilayah Sulawesi Utara. Hasil papertest yang dilakukan oleh tim Bandara Sam Ratulangi Manado teramati adanya abu vulkanik yang sampai ke permukaan.

“AirNav Indonesia akan terus bekerja sama dengan stakeholder terkait yaitu Angkasa Pura I, BMKG, dan Otoritas Bandara setempat untuk memastikan penerbangan di Manado dan sekitarnya aman terkendali,” tutup Fahmi. (Yus)