Perlancar Akses Komoditas, Kepala Barantin Sahat Usul Program Twin Quarantine Port

by
Kepala Barantin, Sahat Panggabean disela-sela kegiatan dialog. (ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Memperlancar akses pasar komoditas pertanian dan perikanan Indonesia, Badan Karantina Indonesia (Barantin) usulkan program Twin Quarantine Port.

Usulan tersebut disampaikan Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean saat menghadiri Pertemuan Keempat Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama atau High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Pemerintah Indonesia dan Tiongkok.

Siaran pers Barantin NTT, Sabtu (20/4/2024) memaparkan, Barantin menyampaikan beberapa poin terkait isu kerja sama, terkait akses pasar ekspor komoditas Indonesia ke Tiongkok.

“Isu paling utama yaitu terkait usulan program Twin Quarantine Port. Indonesia di Pondok Indah Kapuk (PIK) 2 dengan konsep Dry Port dan Tiongkok di Xiamen,’ ujar Sahat Panggabean.

Selain itu, tambah Sahat Panggabean, diusulkan juga penguatan kerja sama untuk pelabuhan ekspor ikan di Tual, Maluku.

“Usulan program tersebut setelah mempertimbangkan penerapan mekanisme pengawasan yang meliputi pre-border, border, dan post-border. Mekanisme pre-border akan berdampak terhadap percepatan layanan karantina di border. Hal ini juga akan mempersingkat waktu timbun peti kemas atau dwelling time di pelabuhan,” jelas Sahat Panggabean.

Sahat Panggabean lebih memerinci untuk implementasi metode pre-border, berupa penyediaan dan pembangunan prasarana dan sarana karantina, sesuai standar dan regulasi kedua negara; standar tindakan karantina yang disepakati kedua negara, dan tidak bertentangan dengan regulasi masing-masing negara; harmonisasi regulasi, standar, sistem dan dokumen; pemeriksaan bersama; dan penerapan dokumen elektronik secara bertahap. (*/iir)