Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee Dikabarkan ‘Hilang’ dengan Banyak Dugaan Isu

by
Kim Keon-hee. (Foto: google)

BERITABUANA.CO, SEOUL – Dikabarkan bahwa Ibu negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon-hee, “hilang”. Kabar beredar karena Ibu negara sudah tak terlihat di muka umum selama empat bulan.

The Korean Herald dan The Strait Times, melaporkan, Kim (51), terakhir terlihat pertengahan Desember 2023 lalu. Kala itu, ia masih menemani suaminya Presiden Yoon Suk-yeol.

“Ketidakhadirannya yang terus-menerus tampaknya sangat tidak biasa mengingat perannya yang sangat aktif sebagai ibu negara,” tulis laman itu, dikutip Kamis (21/3/2024).

Ditambah lagi dengan keterlibatan solonya dengan beberapa pejabat diplomatik dalam pertukaran budaya serta serangkaian acara yang dimaksudkan untuk menunjukkan ketertarikannya pada isu-isu sosial seperti hak asasi hewan dan produk ramah lingkungan.

Laman sama juga menyebut bahwa selama ini Kim sebenarnya dikenal sebagai sosok yang cukup vokal terhadap sejumlah isu. Salah satunya terkait penolakan konsumsi daging anjing yang berujung pada disahkannya RUU larangan penjualan tahun 2027.

Kim juga selalu aktif menemani Yoon dalam setiap kunjungan ke luar negeri. Mulai dari pertemuan puncak Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) di Madrid pada bulan Juni 2022, yang memicu minat media terhadap dirinya.

Ketidakhadirannya sangat ketara saat ia tak muncul di upacara peringatan Gerakan Kemerdekaan 1 Maret. Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya di mana setiap ibu negara memang pasti menghadiri upacara tersebut.

“Sejauh ini belum ada penjelasan yang diberikan oleh kantor kepresidenan,” muat laman The Korean Herald lagi.

Pemberitaan soal Kim sebenarnya tak luput dari sejumlah skandal. Salah satunya terkait rekaman kamera tersembunyi menunjukkan ibu negara telah menerima kantong mewah Christian Dior senilai tiga juta won (sekitar Rp 35 juta) sebagai hadiah, yang melanggar undang-undang anti-korupsi.

Tidak hanya skandal tas, Kim juga sempat dituduh melakukan plagiarisme, dalam disertai PhD-nya. Ia juga disebut-sebut terkait kasus manipulasi saham Deutsch Motors, dengan transaksi mencurigakan di 2010 untuknya dan sang ibu, meski tak bisa dibuktikan kebenarannya.

Laporan di 2019 juga menyebut rumah Kim sempat disita karena tak membayar pajak. Namun isu ini juga tak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Skandal seputar ibu negara, dan kegagalan kantor kepresidenan untuk mengatasinya, dilaporkan langsung melemahkan popularitas Presiden Yoon. Tingkat persetujuan terhadap Yoon turun di bawah 30% untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan pada awal Februari.

Namun saat Kim “hilang” dari publik, elektabilitas Presiden Yoon merangkak naik. Peringkat penerimaan terhadap Yoon mencapai 39% selama dua minggu berturut-turut hingga minggu pertama bulan Maret.

Angka tersebut menandai titik tertinggi sejak Desember 2022. Menurut Gallup Korea, popularitasnya sempat menurun namun bangkit kembali dari minggu ketiga bulan Februari setelah Tahun Baru Imlek.

“Beberapa komentator politik berpendapat bahwa kantor kepresidenan mungkin sengaja menjauhkan Kim dari pertemuan resmi untuk mengurangi penumpukan sentimen negatif dengan menjauhkannya dari sorotan, merujuk pada skandal tas Dior yang berkobar sejak akhir tahun 2023,” tulis media itu lagi. (Kds)