Amankan 87,5 kg Sabu, Begini Permintaan Ketua MPR ke Kepolisian

by
Bambang Soesatyo. (Foto: BS)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan Polri tidak mudah puas diri atas capaiannya membongkar kasus jaringan narkoba dari Malaysia.

Ia berharap, aparat kepolisian terutama Direktorat Reserse Narkoba untuk terus meningkatkan kinerja dengan terus mengungkap kasus-kasus besar dari jaringan internasional.

“MPR mengharapkan agar Kepolisian tetap meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi, dan dapat mengungkap kasus penyelundupan narkotika dan jaringan utama hingga memutus rantai penyelundupannya,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (7/3/2024).

Seperti diberitakan, aparat Kepolisian, mulai dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung hingga Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat bersama-sama mengungkap kasus jaringan narkoba internasional Malaysia, dengan barang bukti sebanyak 87,5 kg narkotika jenis sabu-sabu senilai Rp 131 milyar dan 110 kg jenis sabu.

Bamsoet meminta pihak kepolisian terkait untuk menindak tegas seluruh pelaku penyelundupan narkotika dengan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 114 Ayat (2) Subsider Pasal 112 Ayat (2), Juncto Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Pihak kepolisian untuk terus melakukan upaya pengembangan kasus-kasus tersebut, guna menjerat oknum serta jaringan lainnya yang terlibat,” ucapnya.

“Dan berkomitmen untuk memerangi peredaran narkotika dengan menangkap semua pihak baik pelaku, bandar, yang terlibat dalam peredaran narkotika,” tambahnya.

Ia pun juga meminta pihak terkait, seperti Bea dan Cukai bersama kepolisian untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di sejumlah titik rawan transaksi atau penyelundupan narkotika ke Indonesia.

“Meminta aparat kepolisian bersama Bea dan Cukai untuk terus berkomitmen bersama memberantas dan memerangi penyalahgunaan narkotika di tanah air, salah satunya meningkatkan pengawasan dan keamanan di sejumlah titik rawan transaksi ilegal atau penyelundupan narkotika, khususnya di jalur perbatasan perairan Indonesia,” pungkas politikus Golkar tersebut. (Jal)