Hubungan Jokowi – Megawati Putus, Kemana Pramono ?

by
Menteri Sekkab, Pramono Anung. (Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Nama Menteri Sekretaris Kabinet (Sekkab) Pramono Anung seperti terlihat ‘meredup’ di kantor Kepresidenan. Jika selama ini yang sering memberi atau menyampaikan keterangan baik ditanya maupun tidak ditanya wartawan adalah Pramono, akhir-akhir ini banyak isu atau rumor terkait kabinet disampaikan oleh Koordinator Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ari Dwipayana.

Misalnya seperti mencuatnya adanya menteri akan mundur dari kabinet beberapa hari ini, Ari yang memberi keterangan bantahan. Atau terkait isu sensitif pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua KPK periode 2015-2019 Agus Rahardjo, Ari Dwipayana lah yang membantah saat ditanya wartawan di Gedung Kemensetneg belum lama ini.

Masih banyak keterangan dari istana negara justru yang memberi keterangan adalah Ari Dwipayana, seperti pemilihan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan soal pamitnya Maruarar Sirait dari PDI P, bukan Pramono Anung seperti yang terlihat selama ini .
Begitu juga dalam agenda Presiden Jokowi, saat kunjungan kerja baik ke daerah maupun ke luar negeri, terlihat Pramono Anung tak ikut dalam rombongan.

Terakhir Pramono muncul di depan publik adalah saat peringatan hari ulang tahun (HUT) PDI P ke 51 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada tanggal 10 Januari 2024. Saat itu Pramono Anung duduk bersebelahan dibarisan paling depan bersama Ketua Umum DPP PDI P Megawati Soekarnoputri.

Kemana Pramono? Seperti diketahui, hingga saat ini , mantan Sekjen DPP PDI P dan mantan Wakil Ketua DPR RI ini masih menjabat sebagai Sekkab. Sama seperti kader PDI P lain yang duduk menjadi menteri di kabinet Jokowi, tidak mengundurkan diri meski sempat beredar kabar, anak buah Megawati bakal ditarik dari kabinet menyusul dikabarkan memburuknya hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri.

Sudah tidak rahasia lagi bahwa Pramono Anung adalah politisi PDI P yang dekat atau ‘orangnya’ Megawati Soekarnoputri. Politisi senior PDI P Panda Nababan pernah bercerita, Pramono sengaja ditempatkan menjadi Sekkab mengganti Andi Widjajanto Agustus 2025, adalah untuk menjaga hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan menjaga hubungan dengan partai.

Seperti diketahui, hubungan Presiden Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri dan PDI P sudah “putus” setelah putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari calon presiden (capres) Prabowo Subianto untuk pilpres 2024.

Pada hal, PDI P dan partai koalisinya mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan Mahfud MD sebagai cawapres. Pada saat yang bersamaan, Presiden Jokowi semakin mesra dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto maupun dengan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang juga Menteri Perdagangan. Kemesraan serupa juga terjadi antara Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus capres Prabowo Subianto. Ketiga partai itu adalah pengusung dan pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo – Gibran.

Ketua DPP PDI P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani sudah pernah menyampaikan kepastian bahwa Pramono Anung tidak mundur dari jabatannya. Menjawab wartawan, Puan mengatakan menteri adalah orang yang membantu presiden. Jadi kata dia, yang mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat atau memberhentikan para menteri adalah presiden. Lagi pula kata Puan, Pramono tidak memiliki kesalahan dan menteri lainnya, kecuali presiden sudah tidak mempercayai Pramono.

Selain Pramono, kader PDI P yang menjadi menteri di kabinet Jokowi adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri PAN/RB Azwar Anas. Ketiganya pun masih aktif menjalankan tugasnya sebagai menteri membantu tugas presiden. (Asim)