Lampaui Target 30 Persen Tahun 2023 di Bandara AP II, Penumpang Pesawat Tembus 80,14 Juta

by
Tahun 2023 Bandara Kualanamu, Deli Serdang dengan jumlah penumpang 7,39 juta, terbanyak kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta. (ist)

BERTABUANA.CO, JAKARTA – Lalu lintas penerbangan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II (AP II) pada tahun 2023 melampaui target mencapai 30%, menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mendorong optimalisasi slot time penerbangan untuk mengakomodir tingginya permintaan perjalanan udara pasca pandemi COVID-19.

“AP II dan stakeholder berhasil melakukan optimalisasi slot time penerbangan di bandara, mendorong recovery rate nyaris 90% dari kondisi sebelum pandemi COVID-19. Sedangkan jumlah pergerakan pesawat di 20 bandara kelolaan secara kumulatif tercatat 599.699 penerbangan atau naik 19%,” ungkap SVP of Corporate Secretary AP II, Deni Krisnowibowo kepada beritabuana.co di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Hal itu, menurutnya, karena status pandemi di Indonesia telah dicabut pada Juni 2022 turut mendorong bergeliatnya sektor pariwisata. Dimana pada Januari-Desember 2023, jumlah pergerakan penumpang di 20 bandara kelolaan AP II secara kumulatif mencapai 80,14 juta penumpang atau lebih tinggi 9% dibandingkan target sebanyak 73,3 juta penumpang. Sehingga jumlah penumpang sepanjang 2023 juga meroket 30% dibandingkan dengan jumlah penumpang 2022 sebanyak 61,99 juta penumpang.

“Jumlah penumpang yang meroket dan melampaui target ini tidak lepas dari dukungan para stakeholder di seluruh bandara kelolaan AP II,’ ujar Deni, seraya menyebutkan kinerja positif sepanjang 2023 berkat kolaborasi dari seluruh pihak di antaranya maskapai, Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, TNI, Polri, serta dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, masyarakat luas, dan InJourney sebagai holding BUMN pariwisata dan pendukung.

Menurutnya lagi, pencapaian ini juga menunjukkan kemampuan AP II bersama stakeholder mendorong optimalisasi slot time penerbangan di seluruh bandara melalui pengaktifan kembali rute yang sempat ditutup saat pandemi, pembukaan rute-rute baru, dan peningkatan frekuensi penerbangan di rute eksisting, seperti misalnya pada Oktober 2023 dilakukan full operation Bandara Kertajati (Jawa Barat).

Ia mengungkapkan, adapun saat pandemi melanda pada 2020 jumlah penumpang pesawat di bandara-bandara AP II secara kumulatif tercatat 35,86 juta penumpang, lalu pada 2021 turun ke 31,55 juta penumpang, kemudian pada 2022 ketika status pandemi dicabut meningkat ke 61,99 juta penumpang, dan pada 2023 meroket ke 80,14 juta penumpang.

“Jumlah penumpang 2023 sebanyak 80,14 juta penumpang ini merefleksikan tingkat pemulihan (recovery rate) sebesar 88% dari kondisi sebelum pandemi pada 2019 yang mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 90,76 juta penumpang. Recovery rate pada 2023 sudah menyentuh nyaris 90%, dan kami berharap pada 2024 recovery rate akan terus meningkat,” ujar Deni.

Bandara Tersibuk

Lebih lanjut Deni mengungkapkan, sepanjang 2023 ada 5 besar bandara AP II tersibuk dari sisi jumlah penumpang, yakni Bandara Soekarno-Hatta – Tangerang (50,96 juta penumpang); Bandara Kualanamu – Deli Serdang (7,39 juta penumpang); Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta (3,79 juta penumpang); Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru (2,76 juta penumpang); dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang (2,75 juta penumpang).

Dikatakan, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada 2023 naik sekitar 21% dibandingkan dengan 2022. Dimana rute domestik tersibuk dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 2023 adalah Bali (5,01 juta penumpang), Deli Serdang (3,53 juta penumpang), Surabaya (3,13 juta penumpang), Makassar (2,68 juta penumpang), dan Balikpapan (1,67 juta penumpang).

Deni menambahkan, sementara untuk rute internasional tersibuk dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta: Singapura (3,03 juta penumpang); Kuala Lumpur (1,89 juta penumpang); Jeddah (1,26 juta penumpang); Doha (627.030 penumpang); dan Bangkok (537.261 penumpang). (Yus)