Danau Toba Belum Cukup Menarik Bagi TV untuk Bersiaran LIVE Detik-detik Pergantian Akhir Tahun

by
Pemerhati dan Pelaku Pariwisata, Sanggam Hutapea. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemerhati dan pelaku pariwisata Ir. Sanggam Hutapea, MM., menyatakan keprihatinannya atas fakta bahwa Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata menuju kelas dunia, belum mendapat tempat bagi media televisi nasional, untuk menjadikan kawasan wisata Danau Toba sebagai salah satu titik untuk menyiarkan secara langsung deti-detik pergantian akhir tahun 2023 ke 2024.

“Dari pagi sampai malam ini, saya melihat reportase dari berbagai stasiun televisi nasional menayangkan suasana akhir tahun dari kawasan Makkasar, Yogjakarta, Bali dan Jakarta. Sedangkan kawasan dari Danau Toba, tak satu pun televisi nasional yang menyiarkannya,” ujar Sanggam Hutapea yang dihubungi melalui komunikasi telepon, Minggu (31/12/2023), terkait suasana kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata di akhir tahun 2023.

Sanggam menilai, minimnya sorotan media digital jelang pergantian akhir tahun bisa jadi bukti keindahan alam Danau Toba belum menjadi magnet bagi dunia pertelevisian nasional untuk bersiaran secara langsung di akhir tahun. Pada hal, kata dia, momen pergantian akhir tahun yang disiarkan langsung secara live oleh televisi nasional akan menjadi promosi yang baik bagi pemasraan Danau Toba sebagai destinasi wisata bagi wisatawan nusantara.

“Sebenarnya detik-detik pergantian tahun bisa menjadi salah satu moment pertelevisian nasional untuk melakukan penyiaran secara langsung, hanya saja dibutuhkan kreativitas. Jika semua benar-benar serius mengembangkan kawasan Danau Toba sebagai wisata kelas dunia, seharusnya setiap moment harus menghadirkan kreativitas,” sebutnya lagi.

Pemerintah Provinsi Sumut dan tujuh kabupaten yang bersentuhan langsung dengan kawasan Danau Toba, yakni Kabupaten Samosir, Dairi, Tanah Karo, Simalungun, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara, harus proaktif menjalin kerjasama
untuk mengkemas event-event untuk setiap momen, termasuk momen pergantian akhir tahun.

“Bila ada kreatif dalam meyelenggarakan event pergantian tahun, katakanlah dengan menggelar konser seni dan budaya, serta pesta kembang api yang dikemas dan dinarasikan dengan baik, agar menjadi daya tarik dan perhatian pihak pertelevisian untuk menjadikan kawasan Danau Toba sebagai salah satu titik untuk bersiaran secara langsung di detik- detik pergantian tahun,” ujarnya.

Sanggam mengakui bahwa pesta kembang api yang dilakukan menyongsong detik-detik pergantian tahun merupakan event yang menjadi daya tarik. Di berbagai destinasi wisata di dunia yang pernah ia kunjungi seperti di Hongkong, Rusia, AS, Paris, dan negara Eropa lainnya, pesta kembang api menjadi sebuah pesta yang menjadi daya tarik untuk datang berbondong bondong ke lokasi pegadaan pesta kembang api itu.

“Jika detik-detik pergantian tahun ada pesta kembang api yang berskala nasional, tentu menjadi salah satu pilihan pertelevisian nasional untuk siaran live. Dengan demikian, maka setiap tahun wisatawan nusantara akan semakin meningkat datang ke kawasan Danau Toba di akhir tahun,” tukas Sanggam.

Sebenarnya, masih menurut Sanggam, tidak sulit untuk menggelar event tingkat nasional di akhir tahun, karena hanya memang butuh kreatif dan bukan hanya menunggu dan berpangku tangan saja. Dan, saya yakin jika Pemerintah Derah mengajak para pelaku pariwisata seperti pengusaha hotel dan restauran di kawasan Danau Toba bahu membahu untuk menggelar even di akhir tahun agar kawasan Danau Toba ramai, bukanlah hal yang sulit,” tukas Sanggam Hutapea. (Ery)