BERITABUANA.CO, JAKARTA – Hasil Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), terkait Pemilu 2024, sangat mengejutkan. Disebutkan bahwa PDIP dan Gerindra elektabilitasnya bersaing untuk posisi teratas. Sementara PPP yang berkoalisi atau mengekor dengan PDIP, terancam tidak masuk Parlemen, karena tidak lolos ambang batas atau parliamentary threshold (PT) sebesar 4%.
Menurut hasil survei LSI, semua partai parlemen lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) sebesar 4%. Hanya PPP yang kini di parlemen, dinilai tak lolos ambang batas parlemen dalam survei LSI.
“Yang angkanya di bawah 4% adalah untuk sementara ini PPP dan partai-partai lainnya. Jadi kalau kita lihat di sini, semua partai parlemen saat ini angkanya di atas 4%, kecuali PPP. Tapi jangan lupa, masih ada 13% yang belum menyatakan belum menjawab,” ujar Djayadi.
Target populasi dalam survei ini yakni warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Menggunakan metode tersebut, sampel sebanyak 1.426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error +- 2,6%.
Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan bahwa tren PDIP mengalami penurunan sejak September 2023, sementara Partai Gerindra trennya naik. Sehingga, menurut LSI, PDIP dan Gerindra bersaing ketat.
“PDIP di angka 19,7%, sekitar 20%, bersaing ketat dengan Gerindra, partainya Bang Andre (Rosiade), 18%,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (10/12/2023). (Kds)
Berikut elektabilitas parta politik keseluruhan hasil survei;
PDIP 19,7%
Gerindra 18,2%
Golkar 10,5%
PKB 8,5%
NasDem 5,8%
PKS 5,5%
Demokrat 5,4%
PAN 4,1%
PPP 2,3%
PSI 2,1%
Perindo 2,1%
Ummat 0,9%
Hanura 0,7%
Garuda 0,4%
Gelora 0,3%
PBB 0,3%
Buruh 0,2%
PKN 0,0%
TT/TJ 12,9%