PPP Berduka dan Kehilangan Atas Wafatnya Hamzah Haz

by
Sekretaris F-PPP DPR RI, Achma Baedowi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia pukul 9.30 WIB , Rabu(24/7/2024) di rumah pribadi di Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. PPP sangat kehilangan sosok panutan di partai berlambang Ka’bah ini.

“Kami atas nama DPP PPP kami menyampaikan turut berdukacita. Kami merasa kehilangan tokoh panutan di PPP, tokoh bangsa, salah satu kader PPP yang sudah kita wakafkan untuk bangsa dan pernah menjadi wakil presiden, sudah kaliber kepemimpinan di internasional, dan kami merasa sangat kehilangan beliau,” kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Rabu (24/7/2024).

Awiek mendoakan almarhum Hamzah Haz diterima di sisi Allah SWT. Dia juga mendoakan agar jasa-jasa Hamzah Haz semasa hidup dapat dikenang.

“Semoga jasa-jasanya Pak Hamzah dikenang dan segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Aamiin allahuma aamiin,” kata dia.

Dikutip dari laman Perpusnas, Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940. Sejak SMP, Hamzah sudah aktif berorganisasi. Lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961, ia menjadi wartawan surat kabar Pontianak, Bebas.

Berkat pengalaman berorganisasi sejak SMP, saat kuliah ia juga aktif berorganisasi dengan mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan terpilih menjadi ketua. Pada 1965, Hamzah kembali ke Pontianak dan meneruskan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura mengambil jurusan ekonomi perusahaan.

Di luar kampus, ia menjadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 di DPRD Kalimantan Barat. Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat.

Kemudian, Hamzah Haz mewakili NU di gedung MPR/DPR Senayan pada 1971. Setelah NU berfusi ke dalam Partai Persatuan Pembangunan, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili PPP. Di PPP, Hamzah Haz sudah beberapa periode menjadi pengurus. Terakhir, ia menjadi salah seorang ketua DPP PPP, sebelum akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum DPP PPP pada akhir 1998.

Selanjutnya, pada 1998, Hamzah menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kabinet Presiden BJ Habibie. Sebagai hasil Pemilu 1999 terbentuk kabinet pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid.

Lalu, pada 29 Oktober 1999, ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan (Menko Kesra dan Taskin). Karier politik Hamzah Haz terus naik hingga akhirnya pada 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kesembilan mendampingi Presiden RI Megawati Soekarnoputri. (Asim)