Di Ponpes Bekasi, Mahfud Ditanya Santri Soal Kampanye di Lingkungan Pendidikan

by
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, BEKASI – Kedatangan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD di Pondok Pesantren Ma’had Anida Al-Islamy, Kampung Mede, Bekasi Jaya, Kota Bekasi, Senin (4/12/2023) malam disambut alunan rebana.

Pada kesempatan ini kedatangan Mahfud MD didampingi rombongan, termasuk Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT). Sejumlah kiai, pengasuh pondok, dan santri menyambut kedatangan rombongan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo itu.

Usai berbincang dengan pengurus ponpes, Mahfud menyempatkan diri ziarah ke makam pendiri ponpes Anninda Al-Islamy, KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addaary. Setelah itu
menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan dan Silaturahmi bersama kiai se-Kabupaten/Kota Bekasi di ponpes itu.

Saat berdialog, seorang santri bertanya boleh tidaknya kampanye dilakukan di area pendidikan. Mahfud tersenyum mendengar pertanyaan itu.

Kata Mahfud, kampanye di lingkungan pendidikan dibolehkan asal dilakukan secara dialogis, bukan dengan gembar-gembor ajakan memilih calon.

“Kalau kaya gini dialog gini ya boleh. Tidak menunjukkan diri sendiri. Tetapi menunjukkan program yang bisa di diskusikan. Seperti saat ini,” kata dia.

Tak kalah penting lagi, kata dia, kegiatan kampanye di lingkungan sekolah mendapat persetujuan dari pihak sekolahnya. “Yang penting disetujui pihak sekolah, panitia penyelenggara, pimpinan menyetujui,” kata Mahfud.

Ada dua tingkatan politik yang bisa dilakukan di ranah pendidikan yakni high politik dan low politik. “High politik sendiri bisa di kampanyekan di Masjid atau dimana gitu. Kamu harus jujur, pemerintah harus tegas, Pemerintah harus hadir, itu hight politik. Kalau low politik seperti pilih saya itu tidak boleh dilakukan di kampus,” pungkasnya. (*/Ful)