Vincen Bureni : Petani Paling Berdampak Adanya Perubahan Iklim

by
Para peserta Diskusi terkait perubahan iklim. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Profesi Petani yang paling merasakan dampak dari perubahan iklim, yakni mencapai 29,55 Persen.

“Kami menurunkan 44 Informan untuk pengumpulan data terkait perubahan iklim El Nino,” tegas Direktur Bengkel APPEK, Vincen Bureni pada kegiatan Diskusi Tematik Terkait Perubahan Iklim Untuk Jurnalis, di Hotel Kristal, Kamis (2/11/2023).

Pekerjan lainnya, jelas Vincen Bureni, Nelayan capai 25,00 Persen, Pemerintah Desa/Kelurahan 13,64 Petsen, lalu Petani Rumput Laut capai 11,36 Persen, disusul Petambak Garam 9,09 Persen, Peternak 6,82 Persen dan Pedagang ada 4,55 Persen.

“Dampak yang dialami petani, seperti ketersediaan air berkurang, dan adanya ancaman kekeringan di wilayah pesisir,” tandas Vincen Bureni.

Akibat dampak tersebut, lanjut dia, tanaman pertanian menjadi layu, pertumbuhan tidak maksimal, bahkan ada yang mati akibat kekurangan air

“Sedangkan bagi para peternak, aktivitasnya akan berkurang, bahkan ternaknya terancam kelaparan,” ujar Vincen Bureni.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih, Febrilia Ekawati pada materinya mengatakan, perubahan iklim juga sangat berpengaruh terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya.

“Perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, memiliki akses dan kontrol yang terbatas, terhadap sumber daya,” kata Febrilia Ekawati.

Disamping itu, tambah Febrilia Ekawati, partisipasi dalam pengambilan keputusan kerap diabaikan, bahkan di tingkat tertentu, mereka tidak dilibatkan di dalam distribusi manfaat.

“Tidak menutup kemungkinan, karena gagal panen, orang tuanya menikahkan anaknya yang masih di bawah umur, tidak perlu melanjutkan sekolah,” jelas Febrilia Ekawati

Akibatnya, lanjut Febrilia Ekawati, ketika anaknya hamil dan tidak mendapat makanan bergizi, akhirnya melahirkan anak penderita stunting.

“Untuk itu, saya mengajak para jurnalis untuk menyebarkan informasi-informasi terkait perubahan iklim, terlebih dampak yang akan dialami masyarakat,” ajak Febrilia Ekawati. (iir)